MANADO- Sektor pariwisata yang terus dimaksimalkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dinilai mendongkrak pertumbuhan penumpang pesawat.Sriwijaya Air Group memproyeksikan jumlah penumpang 2018 pengguna Sriwijaya Air dan Nam Air dari dan ke Manado akan tumbuh sekira 7% dibandingkan tahun sebelumnya. District Manager Sriwijaya Air Manado Achmad Teranggono mengatakan, frekuensi lalu lintas udara melalui Bandara Sam Ratulangi diperkirakan akan meningkat mengikuti pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) 2018. ” Kami proyeksikan tahun ini akan tumbuh 6 hingga 7%,” jelas Teranggono, kemarin.
Menurut dia, pihaknya optimistis dapat tumbuh di kisaran angka itu. Sebab mobilitas masyarakat menggunakan angkutan udara semakin meningkat. “Sekarang naik pesawat bukan lagi barang yang mahal, tapi ini sudah menjadi kebutuhan,” ujarnya.Selain itu, kata dia, gairah pariwisata juga akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan jumlah penumpang. Di mana pemerintah Sulut mulai serius mengembangkan potensi wisata daerah. “Tidak bisa dipungkiri kalau pariwisata sangat berperan penting bagi bisnis penerbangan,” ujarnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya banyak melayani penerbangan untuk memfasilitasi wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di Indonesia Bagian Timur. Disamping itu, geliatnya pembagunan infrastruktur di Indonesia Timur telah memancing investor menanamkan modalnya. “Perjalanan bisnis dan wisata di bagian Timur Indonesia sedang tumbuh subur. Hal ini juga akan berkontribusi bagi kami,” paparnya. Sementara itu, untuk merangsang kenaikan jumlah penumpang, pihaknya juga tetap menawarkan promo tiket dengan harga khusus. “Kita masih memberi bonus satu tiket setiap pesan12 tiket. Dan gratis satu setiap beli 25 tiket untuk group serta diskon 10% untuk pembelian tiket pulang pergi,” jelasnya. Adapun, rute penerbangan Sriwijaya Air Group dari Manado antara lain Manado-Ambon, Manado-Jayapura, Manado-Ternate, Manado-Sorong. Sedangkan untuk penerbangan lanjutkan menuju ke Biak, Jakarta, Manokwari, Nabire, Timika, dan Makassar. (stenly sajow/cr)
Tinggalkan Balasan