
MANADO— Kinerja kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dinilai dalam tren yang positif. Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo mengatakan, perkembangan kredit UMKM di Sulut secara umum sudah cukup baik. Tercermin dari pangsanya terhadap total kredit di 2017 mencapai 26% untuk total seluruh bank yang berkantor di Sulut. “Kinerja penyaluran kredit UMKM juga ditunjukkan oleh individual bank, di mana mayoritas sudah memenuhi ketentuan PBI Nomor 17/12/2015 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknis dalam rangka pengembangan UMKM, yakni mininal alokasi kredit UMKM sebesar 15% di tahun 2017 dan 20% di tahun 2018,” jelas Soekowardojo, kemarin.
Menurut dia, kinerja yang cukup bagus juga dapat dilihat dari pertumbuhan kredit UMKM di Sulut yang menunjukkan tren positif. “Jadi sepanjang 2015 hingga 2017 kreditnya terus tumbuh, yakni mencapai 9.96% yoy (year on year) di 2017, meningkat dari 9.0% (2016) dan 5.4% (2015),” paparnya.
Dia mengatakan, pihaknya juga berharap kinerja kredit perbankan Sulut bisa terus tumbuh memanfaatkan penurunan suku bunga acuan. Sebab dengan adanya kebijakan BI menurunkan suku bunga acuan tersebut digunakan untuk ekspansi kredit. Dikarenakan nasabah akan menginginkan pinjaman dengan iming-iming bunga rendah. “Jika ekspansi kredit cukup besar, otomatis berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Sektor riil akan semakin kuat sehingga perekonomian akan bergerak lebih kencang,” ujarnya. BI telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 7 Day Repo Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 %, sehingga saat ini suku bunga acuan BI menjadi 4,5%. (stenly sajow/cr)
Tinggalkan Balasan