MANADO- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Noongan, Langowan, Kabupaten Minahasa bakal menjadi rumah sakit rujukan regional di 2019. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Noongan Encrico Rawung, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Sulut, Senin (26/22018).

“RSUD Noongan memiliki target di 2019 jadi pusat rujukan regional, beberapa kabupaten sebelum dirujuk ke RSUP Kandow bisa dirujuk ke Noongan untuk ditangani sampai tuntas,” ujar Rawung di hadapan Ketua Komisi IV James Karinda, Wakil Ketua Inggrid Sondakh, Sekretaris Fanny Legoh dan anggota Rita Lamusu, Herry Tombeng, Siska Mangindaan, Nori Supit, Muslimah Mongilong.

Namun, menurut dia, kalau sudah tidak bisa teratasi baru dirujuk ke RSUP Kandow Manado. Ini yang sementara kita tingkatkan terus agar bisa melakukan pelayanan rujukan regional. “Kalau itu sudah berjalan bisa menjadi hospital tourism supaya orang dari jauh bisa mencari pelayanan sembari menikmati keindahan alam di RSUD Noongan,” terang dia.

Lanjut dia, suasana batin sehingga terbentuknya RSUD Noongan dari Gubernur De Jong yang mendapat perintah pemerintah Hindia-Belanda untuk dibangun rumah sakit. Dan dipilihlah dua lokasi yakni di Cisarua Bogor dan satunya di daerah Noongan Langowan, Provinsi Sulut.

“Pemilihan Noongan bukan sembarangan karena daerah Noongan itu area yang sangat indah dan sejuk sangat pantas merawat orang sakit paru-paru. Namun, setelah otonomi daerah, baru pemprov mengalihkan status Noongan dari Rumah Sakit khusus paru-paru untuk menjadi rumah sakit umum saat ini,” beber dia.

“Di RSUD Noongan Langowan juga nantinya bisa menjadi tempat wisata, dimana didepan bangunan RSUD ada hutan pinus yang saat ini sering dikunjungi masyrakat, begitu juga nantinya ada bangunan-bangunan tua yang masih terawatt bahkan masih difungsikan hingga saat ini. Saya berharap ini bisa terwujud,” terang dia.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV James Karinda mengatakan, saat berkunjung ke RSUD Noongan belum lama ini dimana sudah ada perkembangan yang menonjol, baik dari segi pelayanannya, keindahan taman, serta bangunan-bangunan baru yang telah difungsikan dengan baik.

“Kedepan saya berharap kiranya apa yang menjadi target bisa tercapai. Intinya pelayanan harus di utamakan serta di maksimalkan kepada masyrakat, apalagi terkait dengan pasien yang menggunakan BPJS. Kemudian fasilitas alat yang telah ada tolong dijaga dengan baik. Nantinya di APBDP juga APBD 2019 semoga bisa dianggarkan kembali yang masih kurang. Begitupun semoga ada ketambahan dokter-dokter yang bagus agar RSUD Noongan bisa menjadi rumah sakit tidak kalahnya dengan rumah sakit lain,” pungkas dia. (valentino warouw/fim/esm)