PLN Suluttenggo telah mengantisipasi kebutuhan listrik saat Lebaran 2018 di Sulut. (Koran Sindo Manado)

MANADO—PT  PLN Wilayah Suluttenggo menilai pasokan listrik pada moment Lebaran 2018 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam kondisi mencukupi.

Manager Area Pengatur Distribusi (APD) Suluttenggo MX Wahyu Catur Prasetyo mengatakan, kebutuhan listrik untuk hari raya keagamaan nanti dalam kondisi aman. Pasalnya berdasarkan perkiraan, meskipun dalam beban puncak tinggi pasokan listrik masih melebihi dari pemakaian.

“Untuk pemakaian listrik pada tanggal 1 hingga 14 Juni 2018 kami prediksi masih akan surplus 38.543 megawatt (MW),” jelas Prasetyo, Jumat, 8/6/2018

Justru kata dia, penggunaan listrik saat Lebaran nanti justru akan mengalami penurunan, dibanding satu pekan sebelum Lebaran. “Pada Lebaran nanti beban puncak justru turun menjadi 311.516 MW dan surplus 106.284 MW,” ujarnya.

Menurut dia, seperti halnya perayaan Natal, persiapan menyambut Lebaran justru yang memakai listrik paling banyak. “Kan biasa bikin kue, masak memasak, dan aktivitas lain di rumah yang menggunakan daya listrik yang besar. Sedangkan pada hari H, semua orang hanya fokus pada silahturahmi,” terangnya.

Demi menjaga kontinutitas penyaluran tenaga listrik selama menyambut Idul Fitri, dia mengungkapan, sejak tanggal 1 hingga 23 Juni 2018, PLN meminimalkan kegiatan pekerjaan terencana kecuali untuk perbaikan karena kerusakan atau gangguan.

“Kami memiliki piket khusus dan menyediakan posko untuk mengamankan listrik 15 hari sebelum dan setelah Lebaran” paparnya. Di Sulawesi Utara sendiri terdapat 33 posko siaga yang tersebar dari Manado hingga Kotamobagu dan Nusa Utara. Sedangkan 21 posko disiagakan di seluruh Sulawesi Tengah dan enam  lainnya di Gorontalo.

“Kami menyiapkan total 350 petugas yang akan mengamankan listrik pelanggan di posko-posko tersebut mulai dari masjid dan lokasi vital lainnya” ujarnya.

Dia mengatakan, bilamana terjadi pemadaman mendadak, maka hal itu bukan akibat dari pemeliharaan jaringan. “Jadi kalau ada pemadaman, itu mungking penyebabnya karena tiang roboh, longsor, ditabrak mobil, ada ular, atau akibat cuaca ekstrim,” jelasnya.

Dia juga berharap, agar panitia ibadah Sholat Id dapat melaporkan pada kantor PLN terdekat. Hal ini dimaksudkan agar PLN dapat menjadi aliran listrik di lokasi ibadah. “Kalau akan melaksanakan ibadah, laporkan ke pihak PLN untuk menyampaikan kebutuhan listrik. Disamping itu, panitia juga perlu menyiagakan genset untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya

Sementara itu, Manager PLN Rayon Manado Utara Stenly Mangerongkonda mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko siaga untuk menjaga pasokan listrik selama Lebaran 2018. “Posko sudah ada. Kalua ada ganguan kita lakukan penanggulangan dengan cepat,” paparnya. (stn)

Senada dengan Rayon Manado Utara, Rayon yang berada di Minahasa Utara ini juga turut menyediakan posko siaga di 36 masjid. “Kami siap melayani 1 kali 24 jam sampai di kusu-kusu” ujar Febrianto Utomo, Supervisor Teknik PLN Rayon Airmadidi. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke PLN Rayon Bitung yang juga menyediakan sebanyak tujuh posko di area-area yang dianggap vital. (stn)