RATAHAN- Erupsi Gunung Soputan yang terjadi sejak Rabu (3/10) pukul 8.47 WITA, tak memengaruhi aktivitas warga Minahasa Tenggara (Mitra) di sekitaran kaki Gunung Soputan.
Terpantau, sejumlah warga masyarakat seperti halnya di Kecamatan Silian Raya, Tombatu dan Touluaan melakukan aktivitas seperti biasanya.
Pemandangan tersebut menurut warga masih tergolong hal biasa.
“Ini masih dibilang hal biasa. Lihat saja warga masih melakukan aktifitas biasanya. Bahkan sebagian petani dan pemasak gula dikawasan kaki gunung, masih melakukan aktifitasnya,” ujar tokoh masyarakat Ryan Sandag.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mitra Ferry Uway melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Eric Manoroinsong mengungkapkan pascaerupsi hingga pukul 14.00 WITA, belum ada satu pun wilayah Mitra yang terdampak.
“Kita sudah turun ke lapangan di beberapa kecamatan terdekat kaki gunung. Hasilnya masih nihil dampak erupsi,” ujarnya.
Hanya saja, terkait hal ini pemerintah kabupaten, kata dia, sudah melakukan antisipasi. Diantaranya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan masker dan menyiagakan beberapa Puskesmas sebagai posko.
“Bersama petugas kesehatan kami sudah bagikan 4.000 masker di tiga Puskesmas yakni Touluaan, Silian Raya dan juga Tombatu. Ini langkah antisipasi jika nantinya ada dampak akibat erupsi,” pungkasnya.
Kepala Pos Pemantau gunung Soputan Asep Saifulah menuturkan, Awan tebal hasil erupsi lebih condong ke arah Barat dan Barat Daya.
“Kemungkinan besar dampaknya ke wilayah Minsel,” ujar Asep. (marvel pandaleke/cr)
Tinggalkan Balasan