MANADO—Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) punya potensi pariwisata halal atau halal tourism yang dapat dimanfaatkan untuk mendatangkan wisatawan nusantara bahkan mancanegara.
Deputi Direktur Bidang Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, MHA Ridhwan menilai, potensi wisata syariah belum banyak dikembangkan di Sulut. Dikarenakan wisata ini punya potensi untuk membawa banyak wisatawan ke Sulut.
“Sulut juga punya potensi halal tourism, potensi ini harus dikembangkan untuk membantu kemajuan bisnis pariwisata di Sulut,” jelas Ridhwan, Senin, 12/11/2018.
Namun kata dia, referensi tentang pariwisata halal di Sulut utamanya Manado belum banyak dipublikasikan baik secara langsung, reklame atau melalui media sosial. Lanjut dia, hal ini jika digarap dengan baik akan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan ke Sulut.
“Wisata halal belum banyak diketahui calon wisatawan yang akan berkunjung ke Sulut,” terangnya.
Menurut dia, pariwisata halal ini jika dikemas dengan maksimal akan mampu mendatangkan wisatawan. Apalagi Sulut sudah terkenal di nusantara sebagai provinsi yang memiliki rasa toleransi yang tinggi.
Selain itu, hotel dan tempat penginapan lainnya juga sudah menyediakan tempat sholat bagi yang beragama Islam.
pariwisata di Sulut merupakan sektor yang paling eksotis. Sektor ini memiliki potensi yang sangat besar, hanya saja belum banyak dinikmati.
“Sudah baik, tapi kami menilai sektor pariwisata di Sulut masih banyak yang perlu ditingkatkan,” ujar Ridhwan.
Bahkan di Manado sendiri sebagai Ibukota Provinsi Sulut sudah tersebar tempat kuliner halal. Tak hanya itu, restoran besar yang ada di Manado sudah lama menyiapkan makanan halal bagi para tamu.
Untuk tujuan wisata, selain dapat berkunjung ke Taman Laut Bunaken, Danau Linow dan destinasi wisata lainnya, para wisatawan juga dapat berkunjung ke makam Tuanku Imam Bonjol yang terletak di di Desa Lotta, di kabupaten Minahasa. Lokasi ini tidak jauh dari Kota Manado. (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan