MANADO—Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggelar Konferensi Nasional Kelapa IX (KNK IX) di Kota Manado.

Pertemuan ini membahas peningkatan kesejahteraan petani kelapa di nusantara.

Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian  Muhammad Syakir mengatakan, kesejahteraan petani kelapa perlu mendapat perhatian khusus. Lantaran banyak petani di Indonesia menggantungkan ekonomi dari perputaran bisnis kelapa.

“Perlu kita ketahui lebih dari 5,1 juta keluarga tani di Indonesia menggantungkan  ekonomi pada tanaman kelapa, makanya  kesejahteraan petani kepala harus kita dorong supaya lebih baik lagi,” jelas Syakir dalam pembukaan Konferensi Nasional Kelapa IX (KNK IX) & International Coconut Conference dan Expo di Manado, 16/11/2018.

Untuk meningkatkan pendapatan petani, pihaknya mendorong petani mengaplikasikan teknologi hasil panen. Agar kelapa tidak hanya dijual buahnya saja, akan tetapi diolah sehingga menjadi produk siap pakai.

“Inovasi teknologi kelapa harus ada misalnya pembuatan minyak kelapa dari petani, penyadapan dan pengelolaan gula kelapa. Karena dengan hasil olahan ini akan memiliki nilai ekonomis yang elbih tinggi dari pada menjual buah kelapa,” tuturnya.

Sebab kata dia, secara nasional kelapa merupakan tanaman yang mendominasi sekira  93% perkebunan rakyat.  Karena itu kelapa memiliki nilai ekonomi, sosial, budaya dan peran strategis dalam peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara.

Istimewanya kata dia, semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, pangan fungsional dan papan, serta berbagai keperluan lain sehingga kelapa disebut sebagai pohon kehidupan atau “The Tree of Life”.

“Karenanya tema KNK IX kali ini kami angkat  Sinergisme untuk Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Industri Kelapa,” tuturnya.

Kesejahteraan petani  kata dia, adalah kunci untuk mempertahankan nama Indonesia sebagai salah satu negara penghasil buah kelapa terbesar di dunia, termasuk Filipina, Brasil, Sri Langka.

“Indonesia menjadi negara pemasok terbesar kebutuhan kelapa di dunia,” tuturnya.

Menrut dia, tujuan KNK IX di Manado untuk  Membangun sinergitas diantara stakeholders untuk mengakselerasi peningkatan kesejahteraan petani, pemenuhan kebutuhan kelapa serta produk turunan yang berkualitas ekspor serta industri berkelanjutan. Hingga  menumbuhkan kreativitas dalam pengembangan produk berkualitas melalui festival produk kelapa yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 700 peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri, meliputi International Coconut Community (ICC), Filipina, Australia, Vietnam, para pelaku bisnis/industri hilir sektor perkebunan, petani, LSM, asosiasi kelapa, perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah, peneliti, mahasiswa, akademisi, media pers, dan masyarakat pemerhati kelapa. (stenly sajow)