MANADO-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kian menjadi lirikan banyak investor asing. Baru-baru ini, perusahaan Anhui Dongin Renewable Resource Tecnologi Co.LTD asal China tertarik berinvestasi mengelola sampah untuk didaur ulang.

Keseriusan ditunjukan chairman perusahaan tersebut, Mr Wendong Shi bersama tim, dengan datang bertemu langsung Wakil Gubernur Steven Kandouw di ruang kerjanya, Rabu (5/12/2018).

Kandouw menyambut baik pertemuan tersebut yang dihadiri langsung Chairman Mr Wendong Shi bersama timnya. Katanya, pertemuan ini diharapkan bisa mengikat satu bentuk kerja sama yang menguntugkan kedua belah pihak.

“Pengelolaan sampah daur ulang menjadi prioritas investor China itu. Silahkan siapa saja yang ingin berinvestasi di daerah ini, tapi harus sesuai aturan yang ada. Pak Gubernur Olly Dondokambey tidak melarang siapapun yang ingin berinvestasi di daerah ini,” kata Kandouw.

Dihadapan para investor, Kandouw menyebut sudah banyak investor luar yang tertarik berinvestasi di Sulut, karena kepincut akan beragam potensi yang dimiliki daerah ini.


“Silahkan Mr Shi follow up urusan regulasi aturan, dan silahkan berkoordinasi dengan DPM-PTSP. Pokoknya pemprov siap bantu sepenuhnya, untuk mencari lahan, karena campur tangan pak Gubernur Olly semua menjadi muda, bahkan eksport import pun lebih gampang,” tukasnya.

Sementara itu, Mr Wendong Shi ketika diwawancara awak media mengatakan, dipilihnya Sulut sebagai salah satu daerah untuk berinvestasi karena pemerintah di sini sudah sangat siap.

Baik pelayanan perizinan dan infrastruktur penunjangnya sudah tersedia dan memudahkan kami para investor,” tuturnya.

Dia membeber, rencananya perusahaan akan berinvestasi untuk daur ulang sampah dengan nilai triliunan rupiah secara bertahap.

“Mudah-mudah proses perijinan dan lahannya segera tuntas, agar tahun depan bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Kepala DPM-PTSP Provinsi Sulut, Henry Kaitjily menambahkan, pihaknya selalu memberikan karpet merah kepada para investor. Adanya perizinan dengan menggunakan aplikasi berbasis online, tentu akan lebih mempermudah para investor dalam memasukan berkas atau melihat persyaratannya.

Kita tidak berbelit-belit soal izin. Yang pasti, kita akan layani maksimal investor yang memenuhi semua aturan yang ada. Sudah banyak memang investor asing yang mengurus perizinan di DPM-PTSP Sulut,” terangnya.

Pengamat ekonomi Magdalena Wullur menilai, kesiapan daerah ini baik soal perizinan dan infrastruktur menjadi jaminan pasti investor asing datang berbisnis ke Sulut. Menurut Wullur, ini menjadi satu kebanggaan besar, karena lewat investasi akan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi daerah, serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Pastinya juga, masyarakat Sulut mesti menunjang bersama upaya pemerintah dalam mendatangkan banyak investor ke daerah ini. Terutama faktor keamanan yang mesti menjadi tanggung jawab bersama,” paparnya. (Rivco)