MANADO— Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai produk kelapa dan perikanan asal Sulawesi Utara (Sulut) dapat memikat konsumen Uni Eropa.

Deputy Chairwomen Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, Provinsi Sulut memiliki potensi sumberdaya alam yang diminati pasar internasional.

“Saya melihat pertama adalah produk perikanan dan kelapa ini produksi yang besar di Sulawesi Utara untuk masuk ke pasar Uni Eropa,” jelas Shinta.

Hal ini dikatakan Shinta disela sosialisasi perundingan perdagangan Indonesia -European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), lewat Pengusaha Indonesia (APINDO) dan KADIN INDONESIA bekerja sama dengan Asosiasi Euro Cham, Kementerian Perdagangan RI dan Delegation of the European Union, di Sintesa Peninsula Manado, Kamis, 13/12/2018.

Shinta menyebutkan, Sulut menjadi salah satu dari provinsi yang dipilih menjadi daerah tuan rumah perundingan di Indonesia. Alasannya dipilihnya Sulut, karena memiliki banyak potensi unggulan yang dibutuhkan pasar Uni Eropa.

Selain di Sulut, IEU CEPA juga dilakukan di Makassar, Surabaya dan Medan. Menurut dia, ekspor kelapa dan perikanan ke pasar Eropa tidak lagi mengandalkan bahan baku. Akan tetapi mesti diolah sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

“Tidak hanya sekedar komoditas, tapi kita bisa ada value apa jadi kita sudah tambahkan di sini baru kita ekspor,” tuturnya.