MANADO—Ekspedisi Kapal Pinisi Bakti Nusa dinilai dapat menggairahkan bisnis pariwisata maritim di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Adapun ekspedisi Kapal Pinisi Bakti Nusa ini mengelilingi 74 titik pelabuhan di Nusantara. Rabu, 23 Januari 2019, Kapal Pinisi Bakti Nusa milik Ade Suryatmaja mampir di Manado. Manado menjadi persinggahan ke 13.
Di Setiap titik persinggahan crew kapal Pinisi akan mengedukasi penduduk lokal dan pelajar konsep green tourism serta pentingnya melindungi terumbu karang.
General Manager Aston Hotel Manado Tommy Soetrisno mengatakan, perjalanan panjang yang dilakukan Kapal Pinisi dapat menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata maritim di Sulut.
“Kapal sekelas Pinisi bisa dipakai sarana untuk mengunjungi spot-spot diving yang terkenal di Indonesia seperti di Bunaken Sulut dan Raja Ampat di Papua,” terang Tommy, Rabu, 23/1/2019.
Tommy mengatakan, dengan kapal Pinisi kali membuktikan tradisi warisan nenek moyang tetap bisa dijaga dengan menawarkan kesenangan, pendidikan serta penuh petualangan. Hal ini kata dia dapat dimanfaatkan untuk menjelajahi potensi pariwisata kelautan yang ada di Bumi Nyiur Melambai.
“Bagi pariwisata Indonesia ini tentunya dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk kelangsungan green dan maritim tourism,” paparnya.
Perlu diketahui kata dia, berpetualang di laut memakai sarana kapal sekelas Pinisi sangat digandrungi oleh turis mancanegara seperti Amerika Serikat, Eropa hingga Asia. “Dengan harga paket diving yang sangat mahal, menjadi alternatif pilihan pariwisata Indonesia mendatangkan devisa negara lewat kapal ini,” tuturnya
Tommy menjelaskan, Pinisi adalah warisan budaya nenek moyang di jaman dahulu, untuk mengarungi lautan luas dengan kapal kayu yang kokoh dan kuat. Karena itu, sebagai generasi milenial perlu mengetahui dan tradisi tersebut.
Owner Kapal Pinisi Bakti Nusa Ade Suryatmaja mengatakan, ekspedisi pinisi kali ini untuk memperkenalkan potensi wisata ecotourism berbasis maritim yang dimiliki nusantara, utamanya di Manado. “Manado memiliki spot-spot dive yang belum dikenal dan tradisi budaya maritim yang dimiliki oleh masyarakat pesisir pantai,” ujarnya.
Karena itu, Ade berharap, ekspedisi ini bisa mengembalikan kejayaan kemaritiman di Indonesia, lewat potensi sumberdaya yang dimiliki. “Diharapkan semoga kegiatan ekspedisi seperti ini dapat menjadi awal kembalinya kejayaan Kemaritiman Indonesia,” tambahnya.
Kapal pinisi Bakti Nusa akan berlayar mengarungi lautan nusantara hingga 17 Agustus 2019 nanti, bertepatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI. (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan