MANADO-Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr Debie Kalalo melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan dan Farmasi Alat Kesehatan (SDMK-FAK) Djonny Matali mengatakan, Program Nusantara Sehat masih berlanjut di 2019. Pun sasarannya, bukan cuma wilayah kepulauan tetapi juga daerah tertinggal.
“Iya, Program Nusantara Sehat tetap berlanjut di 2019. Bukan cuma wilayah kepulauan, tetapi wilayah tertinggal menjadi sasarannya,” kata Matali, Kamis (24/1/2019).
Lanjut dia, terkait daerah tertinggal, pemerintah atau puskesmas di wilayah tersebut harus terlebih dahulu mengusulkan pemenuhan tenaga kesehatan tersebut kepada Kementrian Kesehatan (Kemkes) melalui Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Pusrengun SDMK). Tetapi, pemerintah setempat harus juga mengelurkan SK terkait daerah tertinggal.
“Kalau untuk Program Nusantara Sehat di wilayah kepulauan telah berjalan baik. Pihak Kemkes juga sudah melakukan peninjauan akhir 2018 lalu,” terangnya.
Dia menuturkan, pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan dan daerah tertinggal memang menjadi prioritas pemerintah pusat dan juga Pemprov Sulut.
“Pemprov juga mempunyai program pengiriman dokter dan perawat ke wilayah kepulauan. Ini juga menjadi komitmen Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) dalam meningkatkan sektor kesehatan di Sulut,” tuturnya.
Matali menyebut, Program Nusantara sehat tenaga kesehatannya sebanyak lima orang, terdiri dari dokter, perawat, bidan dan apoteker. Mereka akan bertugas selama waktu tertentu di satu wilayah di puskesmas dan rumah sakit. Intinya, semua program ini bertujuan mendorong pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan