MANADO—Paskah menjadi perayaan penting umat Kristiani di seluruh dunia. Kebangkitan Tuhan Yesus membawa harapan dan semangat baru bagi orang percaya dalam menapaki kehidupan di dunia.
Di era keterbukaan informasi dan perkembangan dalam semua aspek kehidupan, tak dapat dipungkiri kerap menimbulkan sejumlah persoalan di masyarakat.
Karena itu, perayaan Paskah diharapkan menjadi momen menata kehidupan dan terus mempererat kerukunan antarsesama manusia. Hal itu dikatakan Pendeta (Pdt) Robby Ticoalu dalam ibadah Paskah Jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Bukit Zaitun Kleak Kampus (BZKK) Manado yang digelar di Alamanda Resort Tomohon, Minggu (21/4/2019).
“Mari kita jaga kerukunan. Tuhan Yesus sudah mengorbankan diri-Nya, Ia rela mati di kayu salib untuk kita semua. Hendaknya kita tebarkan kasih dan rasa persaudaraan seperti yang diajarkan Firman Tuhan,” ujarnya.
Mengambil pembacaan dalam Mazmur 133:1-3, Pdt Robby Ticoalu berpesan agar kerukunan yang selama ini sudah terjalin di tengah jemaat terus ditingkatkan. “Di mana ada kerukunan dalam persaudaraan, di sana Tuhan memerintahkan berkat,” ucapnya.

Adapun, momentum perayaan Paskah ini dimaknai oleh Tim Kerja Hari-Hari Besar GPdI BZKK dengan menggelar family gathering pada Sabtu sampai Minggu (20-21 April 2019) di Alamanda Resort Tomohon. Berbagai kegiatan menarik dilakukan sebagai upaya mempererat tali persaudaraan antarjemaat.
Pada Sabtu (20/4) malam, jemaat diajak merenungi makna salib oleh Pdt Verra Ticoalu. “Segala dosa yang mengikat manusia sudah dipikul oleh Tuhan. Kesakitan, kesengsaraan dan semua hal yang tidak mengenakkan Dia tanggung untuk kita. Bila Tuhan Yesus tidak menderita dan disalibkan, tidak ada surga dan tidak ada harapan baru bagi kita. Jadi, mari kita tidak hanya mau berkat Tuhan saja, tapi juga harus pikul salib. Setia sampai Tuhan datang. Tinggalkan semua dosa dan kerjakan keselamatan,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Hari-Hari Besar GPdI BZKK, Victor Kotambunan mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang sudah berupaya agar kegitan family gathering dapat terlaksana dengan baik. “Tuhan pasti memberkati semua usaha dan pengorbanan kita. Masih ada kegiatan-kegiatan selanjutnya, saya berharap semua tim tetap semangat untuk melayani Tuhan,” ungkap Kotambunan.
Kotambunan juga mengajak semua tim kerja dan jemaat berdoa untuk peristiwa pengeboman yang terjadi di Sri Langka. “Kita doakan saudara-saudara kita di Sri Langka. Mari kita tetap tebarkan kasih, persaudaraan dan kerukunan,” tutupnya. (Claudia Rahim)
Tinggalkan Balasan