MANADO– Wali Kota Manado Godbless Sofcar Vicky Lumentut mendapat penghargaan Indonesian Creative Leader 2019 dari SINDO Weekly (MNC Group), Selasa (30/4/2019).

Sejak menakhodai Kota Manado pada 8 Mei 2010 silam, Lumentut membawa perubahan signifikan di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara. Lewat sejumlah program dan terobosan brilian yang dihadirkan sosok yang juga mengecap jabatan tertinggi sebagai birokrat (sekretaris kota), pembangunan di berbagai bidang sukses dilaksanakan di periode pertama.

Atas keberhasilan tersebut, warga Kota Manado kembali mempercayakan GS Vicky Lumentut melanjutkan pemerintahan bersama Wakil Wali Kota Mor Bastiaan sejak 9 Mei 2016. Hampir tiga tahun kepemimpinan di periode kedua, Kota Manado banjir prestasi. Diantaranya, keberhasilan dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan tata pemerintahan, pengembangan pariwisata serta kemajuan di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan ekonomi.

Bukan itu saja, di era pemerintahan GS Vicky Lumentut, Manado dinobatkan sebagai kota paling toleran di Indonesia dua tahun berturut-turut. Mengusung visi Manado Smart City (kota cerdas) serta Manado Kota Pariwisata Dunia, Wali Kota GS Vicky Lumentut dan jajaran bertekad menghadirkan pemerintahan yang baik, bersih serta demokratis yang berorientasi kepariwisataan.

“Mewujudkan masyarakat Kota Manado berdaya saing yang mendukung kepariwisataan serta menciptakan lingkungan asri dan lestari yang menopang pariwisata,” terang Lumentut.

Dia menambahkan, selain memperbaiki dan menambah infrastruktur penunjang pariwisata, saat ini Manado getol menghadirkan event-event bertaraf nasional hingga internasional. Salah satunya, Manado Fiesta yang kini akan masuk tahun ketiga pelaksanaannya. “Sejak gelaran perdana, Manado Fiesta memberi multiplayer efek di masyarakat. Pariwisata hingga ekonomi kerakyatan, merasakan dampak dari membeludaknya kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara dalam event yang menonjolkan kearifan lokal yakni toleransi keberagaman masyarakat dalam bingkai rumah besar kita bersama. Juga potensi sektor pariwisata yang melimpah,” bebernya.

Untuk mencapai visi Manado Kota Cerdas 2021, Lumentut mengaku pihaknya memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung program-program kota menuju kota layak huni, efisien dan berkesinambungan serta yang berwawasan lingkungan atau green based environmentdengan menghadirkan Cerdas Command Center (C3), lengkap dengan berbagai aplikasi pendukung termasuk Call Center Manado Siaga 112 untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan, pada November 2018, Call Center Manado Siaga 112 dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia dengan meraih Gold Medal Category Best Emergency Service Center in the World 2018 oleh Contact Center World, di Praha, Republik Ceko.

“C3 berfungsi mengelola berbagai aplikasi untuk memonitor Kota Manado. Di antaranya, harga sembako, masalah kebersihan, kemacetan, keamanan, perakiraan cuaca, gempa bumi, jalan rusak, dan sebagainya. Terobosan ini sebagai upaya pemerintah menuju Manado Kota Cerdas tahun 2021,” papar mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) itu.

Lanjut dia, fungsi lain C3 yakni untuk pengawasan dan pemantauan secara digital semua permasalahan masyarakat serta menindaklanjuti keluhan masyarakat secara tepat dan efisien. “C3 nantinya akan jadi pusat data dari berbagai perangkat daerah yang akan terintegrasi. Semua data dari pemkot dapat di akses di C3,” ungkapnya.

Kesuksesan mengelola C3 dengan tak henti menghadirkan inovasi terbaru lewat pengembangan berbagai aplikasi, kini Kota Manado masuk dalam Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia. Ini menjadi bukti, program untuk menjadikan Manado sebagai Kota Cerdas atau Smart City hampir tiga tahun terakhir, benar-benar nyata dan mulai berefek.

Sekadar diketahui, ada delapan aspek sistem utama melalui program Smart City Pemerintah Kota Manado, yaitu smart governance, smart infrastructure, smart technology, smart mobility, smart healthcare, smart energy, smart building,dan smart citizen. Di mana, semuanya bertujuan untuk menyukseskann tiga dimensi utama pembangunan Kota Manado dalam hingga 2021. Yaitu dimensi social (keamanan), ekonomi (daya saing) dan lingkungan (kenyamanan).

“Program Smart City sebagai infrastruktur dan sistem pengendali, akan mengawal pencapaian visi melalui pelaksanaan enam misi yang tersimpul ke dalam enam kata-kata kunci sebagai singkatan Cerdas (Cendekia, Ekowisata, Religius, Daya saing, Aman nyaman dan Sehat sejahtera),” tukas sosok familiar yang juga menjabat sebagai Ketua Pria Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM itu. (Kimgery)