MANADO-Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara (Sulut) menyeriusi program donor darah yang melibatkan kaum milenial. Pasalnya, angka partisipasi donor darah para generasi muda terbilang masih minim.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Giat Donor Darah PMI Sulut Annie Dondokambey saat berbincang bersama KORAN SINDO MANADO (KSM)/SINDOMANADO.COM di Hotel Sintesa Peninsula Manado, baru-baru ini.
“Iya, kita sedang berupaya membuat program untuk menarik minat para milenial agar giat melakukan donor darah,” ungkapnya.
Dia menyebut, peran media akan sangat membantu lewat publikasi maupun sinergi bersama PMI Sulut untuk menarik para milenial agar memahami manfaat donor darah tersebut.
“Media cetak dan elektronik sangat berperan. Kita berharap pastinya, sinergi bersama media dapat memberikan dampak berarti mendorong lebih banyak warga melakukan donor darah,” tuturnya.
Menurutnya, milenial menjadi sasaran, karena dapat menjadi generasi penerus untuk terus melakukan ajakan serta menjalankan program donor darah kedepan.
“Kita juga perlu menyiapkan re-generasi. Kaum milenial terlebih dahulu dipahami manfaat mendonorkan darahnya untuk orang lain. Kan banyak diantaranya suka, tetapi takut. Ini yang mesti kita jelaskan bersama,” ujarnya.
Wakil Ketua PMI Sulut dr Enrico Rawung menambahkan, pihaknya sedang merancang aplikasi e-Blood yang nantinya sebagai wadah bagi warga yang ingin mendonorkan darah serta yang membutuhkannya.
“Kita sedang rancang aplikasi itu untuk memudahkan pendonor dan yang membutuhkan darah. Kita juga mendorong aksi donor darah melibatkan generasi muda yang banyak untuk mencukupi kebutuhan darah setiap harinya di Sulut,” tukasnya.
Direktur Operasional (Dirops) KSM/SINDOMANADO.COM Gladys Runtukahu mengatakan, sebagai media pihaknya akan siap membantu program PMI Sulut, terlebih dalam ajakan kepada masyarakat dalam meningkatkan kesadaran mendonorkan darahnya.
“Sekarang era digitalisasi. Memang selain publikasi lewat media, adanya penyiapan aplikasi tertentu sangat mendorong program tersebut,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Sulut ini mencontohkan, seperti menggandeng orang-orang berpengaruh di media social (medsos) atau para influencer yang mempunyai banyak followers.
“Itu juga upaya yang baik untuk menarik minat para milenial. Kita sebagai media akan siap menunjang program-program PMI Sulut yang mempunyai misi kemanusiaan,” pungkasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan