MANADO—Tercatat hampir 15 ribu pengguna aktif yang berasal dari kalangan nelayan, baik yang telah mendapatkan sosialisasi dan bantuan perangkat langsung dari PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) maupun yang mengunduh secara mandiri.
XL Axiata juga terus meningkatkan dan memaksimalkan manfaat penggunaan aplikasi tersebut melalui pengembangan fitur-fitur baru layanan yang dapat digunakan nelayan untuk mendukung aktifitas mencari ikan sehari-hari.
Aplikasi Laut Nusantara menjadi salah satu layanan data digital inovatif yang ditampilkan dalam acara bertajuk “Inovasi Bahari” yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Observasi Laut (BROL) – Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut, DR. Aryo Hanggono, DEA, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph. D FRINA, Kepala Pusat Riset Kelautan (PUSRIKEL), Drs. Riyanto Basuki, M.Si, dan Bupati Kabupaten Jembrana I Putu Artha SE, MM. Sementara itu mewakili XL Axiata, hadir Direktur Teknologi, Yessie D. Yosetya dan Group Head East Region, Mochamad Imam Mualim.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya, mengatakan, ternyata daya tarik aplikasi Laut Nusantara semakin kuat dan meluas di kalangan nelayan Indonesia.
“Dari sistem, kami bisa mendeteksi penggunaannya secara regular oleh masyarakat nelayan di banyak daerah di Indonesia di mana sosialisasi langsung dari kami belum sampai di area-area itu. Tentu ini fenomena yang sangat menggembirakan karena kami dan BROL memang membangun aplikasi ini untuk meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia. Hal ini juga berarti bahwa masyarakat nelayan Indonesia semakin menyadari arti penting keberadaan teknologi digital untuk membantu produktivitas mereka,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima KORAN SINDO MANADO, Kamis, 29/8/2019.
Widjaja menambahkan, produktivitas nelayan yang menggunakan aplikasi Laut Nusantara sudah terbukti meningkat signifikan. Jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan aplikasi ini, kenaikan hasil tangkap secara rata-rata bisa sampai dua kali lipat.
“Hal ini tidak mengherankan karena dengan menggunakan aplikasi Laut Nusantara, nelayan bisa langsung mengetahui lokasi keberadaan ikan dengan lebih pasti. Fitur yang menunjukkan lokasi keberadaan ikan ini didukung oleh data dan teknologi dari BROL. Data yang disajikan berdasarkan citra satelit yang up to date sehingga sangat efektif untuk mendeteksi keberadaan ikan,” tuturnya.
Selain fitur yang mampu menunjukkan lokasi keberadaan ikan, rata-rata nelayan pengguna aplikasi Laut Nusantara juga memanfaatkan penuh panduan keselamatan melaut yang diberikan. Panduan ini berupa data-data perkiraan cuaca, terutama mengenai kecepatan dan arah angin, juga tinggi gelombang. Data-data kondisi alam tersebut bahkan disertai lokasinya. Dengan begitu, sebelum nelayan berangkat melaut, mereka sudah bisa memperhitungkan resiko keselamatan yang akan dihadapi di laut. (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan