MANADO—CEO FreshMart Andy Sumual bersama CEO Fiesta Ria Herman Honandar selaku Ketua dan Wakil Ketua DPD Aprindo Sulawesi Utara (Sulut) dipercayakan mewakili Ritel Modern se-Sulut mengikuti Asia Pacifik Retailers, Convention & Exibhition’ (APRCE) ke 19 di Chongqing, China 5-7 September 2019.
Bersama dengan delegasi Indonesia dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP Aprindo Roy N. Mandey, Waketum Ruddy RJ Sumampow dan Yudhi Komarudin, Vivien Goh Wasekjen, Bendahara Mira Amahorseya, Setyadi Surya Ketubid, Hendri Hendarta Korwil Ind Tengah beserta beberapa utusan DPD seperti Bali dan lainnya.
APRCE ke-19 itu mengambil tema “New Retail New Consumption New Dynamics-Cooperation and Sharing”.
APRCE merupakan event bergengsi ritel Asia Pasifik yang dikelola oleh Federasi Retail Asia Pasifik. APRCE dihadiri oleh perusahaan ritel dari negara-negara Asia Pasifik dan dilaksanakan setiap dua tahun sekali dengan mengangkat berbagai macam topik terkini di dunia ritel modern yang dibawakan oleh praktisi dan profesional ritel, serta menampilkan berbagai macam showcase tentang industri ritel.
Ketua DPD Aprindo Sulut Andy Sumual melalui Sekretaris Aprindo Robert Najoan mengatakan, indonesia menjadi tuan rumah APRCE ke-19 merupakan suatu peluang bagi bisnis ritel di Tanah Air.
“Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi pelaku industri ritel modern di Indonesia,” ujarnya, selasa, 10/9/2019.
Menurut Robert, APRCE setelah 20 tahun yang lalu dilaksanakan di Indonesia, nantinya tahun 2021 kembali diselenggarakan di Indonesia lagi. Hal itu ditandai dengan diserahterimakannya secara simbolis bendera penyelenggaraan APRCE ke-20 tahun 2021 kepada Ketua Umum DPP Aprindo Roy N Mandey oleh Chairman Federasi Retail Asia Pasifik (FAPRA), Tan Sri William H J Cheng, Sabtu (7/9/2019).
Lebih menggembirakan lagi kata dia, Andy Sumual CEO PT.Kawanua Dasa Pratama (FRESHMART) mengharumkan nama Manado/Sulawesi Utara karena dianugerahkan “Fapra Award” utk Most Innovatif Retail Concept. “Semoga APRCE 2021 di Indonesia nantinya dapat menjadi pintu gerbang bagi kemajuan industri ritel sekaligus mempromosikan potensi ekonomi dan pariwisata Indonesia, terlebih khusus Sulawesi Utara,” paparnya. (stenly sajow)
