MANADO—Harga perdagangan cengkih di tingkat petani di Kota Manado terus turun. Di pekan kedua Oktober 2019 turun di posisi Rp71.000 per kilogram (kg).

Petani Asal Kabupaten Minahasa Maikel Kawengian  mengatakan, harga cengkih saat ini belum menggembirakan petani. Sebab dengan harga dibawah Rp100.000  per kg dinilai kurang menguntungkan.

Apalagi menjelang Desember para petani akan mengalokasikan dana untuk belanja. “Sekarang sudah bulan ber-ber. Tidak lama lagi perayaan Natal, banyak  petani mau jual cengkih untuk belanja,” jelasnya, Senin, 14/10/2019

Kenaikan harga cengkih sangat diharapkan, sebab dia memperkirakan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan rumah tangga di Desember akan naik. Jika harga cengkih tidak naik maka pengeluaran petani akan meningkat. “Kami harap ada kenaikan harga,” ujarnya.

Yan Karinda petani cengkih yang sama mengatakan,  petani di desa biasanya menjual cengkih di Kota Manado. Hanya saja saat ini harga cengkih tidak sebaik yang diharapkan. “Mau ke Manado juga rugi karena harga cengkih masih murah. ongkos transportasi juga sudah naik,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga bingung sebab harga pembelian pedagang di tingkat desa dan kecamatan jauh lebih rendah dibandingkan di Kota Manado. “Kalau  di Manado harganya memang Rp71.000,  tapi kalau di desa atau kecamatan pasti pembelian pedagang turun dibawah Rp70.000 per kg,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey terus mencari cara agar harga cengkih di provinsi tersebut tidak anjlok saat produksi melimpah.   Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, katanya, menjalin kerja sama dengan PT Djarum Kudus akan siap membeli cengkih dengan kadar air 13% seharga Rp85.000/kg. (stenly sajow)