MANADO—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran berstatus sarjana di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mengalami kenaikan.
Kepala BPS Sulut Ateng Hartono mengatakan, pengangguran dari tingkat pendidikan perguruan tinggi mencapai 8,76% pada Agustus 2019. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu hanya 6,36%. “Kelompok perguruan dari perguruan tinggi justru mengalami kenaikan 2,40 poin,” ujar Ateng, Selasa, 5/11/2019.
Jika dihitung, sarjana yang menganggur pada Agustus 2019 sekira 6.612 orang dari total pengangguran di Sulut yang mencapai 75.485 orang pada Agustus 2019. Sedangkan pada agustus 2018 hanya sekira 4.800 orang
Sementara itu, dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pengangguran tertinggi adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tertinggi kedua adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMA dan SMK.
“Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dilihat dari TPT SD ke bawah terendah diantara semua tingkat pendidikan. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, tingkat pengangguran terdidik (menengah ke atas) kelompok SMA dan SMK mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,77 poin dan 1,67 poin,” paparnya.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT pada Agustus 2019 sebesar 6,25 persen, turun 0,61 poin dalam setahun terakhir. Dilihat dari tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di perdesaan. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, pada Agustus 2019, TPT baik di perkotaan maupun di perdesaan mengalami penurunan. Hal ini kemungkinan didorong oleh adanya fenomena siklus 3 tahunan panen raya cengkih pada bulan Agustus 2019 yang banyak menyerap tenaga kerja terutama di sentra-sentra cengkih Sulawesi Utara.
Tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah pekerja tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, pada Agustus 2019, penduduk Sulawesi Utara paling banyak bekerja pada sektor pertanian. Diikuti oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan. Dilihat berdasarkan tren sektoral selama Agustus 2018-Agustus 2019, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk bekerja adalah Pertanian (3,88 poin), Administrasi Pemerintahan (0,54 poin), Real Estat & Jasa Perusahaan (0,21 poin), Jasa Pendidikan (0,15 poin), Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum (0,14 poin), Jasa Kesehatan (0,12 poin), Pengadaan Listrik, Gas & Air (0,10 poin). (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan