MANADO—Pertamina kembali menegaskan stok BBM dan LPG secara nasional dalam keadaan aman menyambut momen natal dan tahun baru.
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Hatim Ilwan mengatakan, keamanan stok untuk BBM dan LPG juga terjamin untuk wilayah Sulawesi. “Di Sulawesi ketahanan stok produk kami didukung oleh 17 TBBM, 7 DPPU dan 5 Depot LPG. Kami juga memiliki 18 titik BBM 1 harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi,” ujar Hatim, Kamis, 28/11/2019.
Terlebih, Pertamina juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menyatakan, saat ini secara umum stok BBM nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang natal dan tahun baru.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM,” ujar Fajriyah.
Selain stok aman, Fajriyah menambahkan, beberapa produk BBM diantaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
“Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat,” imbuh Fajriyah.
Menurut Fajriyah, Pertamina juga memiliki infrastruktur energi yang luas hingga pelosok negeri. Pertamina memiliki 112 TBBM, 9.677 KM jalur pipa, ± 10.000 mobil tangki dan 6.781 SPBU di seluruh Indonesia. Pertamina memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap untuk distribusi. “Dan ada juga skema distribusi reguler, alternatif dan emergency untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat,” tambahnya.
“Pertamina juga telah membangun 161 titik BBM Satu Harga untuk mendistribusikan BBM hingga ke wilayah pelosok atau yang dikenal dengan 3T, terdepan, terpencil dan terluar,” pungkas Fajriyah. (stenly sajow)
Tinggalkan Balasan