MANADO — Alat pembakar sampah (insenerator) milik Pemerintah Kota Manado mulai diuji coba, Jumat (24/1/2020).

Pantauan sindomanado.com, saat beroperasi, awalnya insinerator mengeluarkan asap hitam. Tapi kondisi itu tidak berlangsung lama dan terlihat asap putih di udara yang tidak berbau di belakang Kantor Kecamatan Wanea.

Wali Kota Vicky Lumentut yang memantau langsung proses uji coba mesin tersebut terlihat sangat puas dengan hasilnya. “Saya menjamin alat pembakar sampah ini tidak menyebabkan polusi. Sebelum pemkot mengambil kebijakan menyelesaikan masalah sampah dengan pengadaan insenerator, sudah dikaji matang dan dikonsultasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Rekomendasi yang mereka berikan, boleh membakar sampah asalkan dengan suhu di atas 800 derajat celcius. Sementara mesin ini memiliki suhu sekira 1.200 derajat celsius,” terang Lumentut didampingi Camat Wanea Mario Karundeng.

Dia mengungkapkan, insenerator sudah lama dipilih negara-negara maju sebagai solusi penanganan sampah. Bahkan, di Jakarta, alat ini dipasang di samping masjid dan pemukiman warga. “Insenerator akan menjadi solusi penanganan sampah di Kota Manado sampai TPA Regional Ilo-Ilo yang dijanjikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara beroperasi,” tegas wali kota dua periode itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tresje Mokalu menambahkan, insenerator ini akan dioperasikan 1×24 jam. “Sekali beroperasi bisa menghanguskan sekira 2,5 ton sampah,” ungkapnya.

Lanjut dia, setelah diuji coba, pengoperasian insenerator tinggal menunggu jaringan listrik selesai terpasang. “PLN sudah melakukan pemasangan jaringan listrik sejak pekan lalu. Jika tidak ada kendala, pekan ini sudah beroperasi,” pungkas Mokalu. (kimgerry)