Catatan: Gladys Runtukahu (Direktur Operasional KORAN SINDO MANADO/SINDOMANADO.COM)
SULAWESI Utara, kembali kehilangan sosok potensial yang berhasil merintis berkarier di luar daerah.
Setelah berjuang melawan penyakit kanker darah yang menggerogoti tubuhnya sekira Juli 2019, Joan Oktorina Wungkar, District Manager Ecolab, menghembuskan napas terakhir pada Sabtu, 29 Februari 2020 pukul 14.10 WITA di Denpasar, Bali.
Perempuan kelahiran Manado, 11 Oktober 1979 lulus dari Fakultas Ekonomi IBA Universitas Sam Ratulangi ini mengawali karier dari industri perhotelan di Manado, sebagai Guest Relation Officer di The Ritzy Hotel Manado pada 2000-2003. Selanjutnya Joan mencoba peruntungannya di Bali, di perusahaan Johnson Diversy.
Sejak saat itu, Joan resmi menetap di Bali. Namun rupanya jiwa hotelier masih melekat, hingga dia kemudian kembali berkarier di Kuta Paradiso Hotel hingga Conrad Hotel Bali, sbagai Asistant Sales Manager Jakarta Office.
Pada 2009, Joan dipersunting Freddy Pantja, pria Bali campuran Toraja dan setelah bertunangan di Manado, mereka melangsungkan pernikahan di Bali dan juga di Toraja, Sulsel.
Tahun 2009 adalah awal karier Joan di PT Ecolab Internasional Indonesia yang bergerak dalam bidang produksi bahan-bahan kimia khusus yang digunakan untuk pengolahan air, pembangkit tenaga, sistem pendingin, industri kayu dan kertas, serta industri pengolahan dan lain sebagainya.
Sebelum menjadi District Manager untuk kawasan Indonesia Timur, Joan tercatat sebagai Sales Development Manager.
Pekerjaan tersebut membuatnya tetap dekat dengan Manado, karena setiap tahun Joan akan pulang kampung dalam rangka urusan pekerjaannya. Antara lain memperkenalkan produk-produk Ecolab yang kini banyak digunakan di Sulut yang merupakan area dan tanggung jawab Joan.
Lulusan SD, SMP Eben Haezar dan SMA Negeri 2 Manado yang juga tercatat sebagai Paskibraka Kota Manado 1996 ini merupakan putri pertama dari Keluarga Wungkar-Rengku. Ia memiliki adik laki-laki yang akrab dipanggil Ato.
Sejak diketahui mengidap Leukimia, Joan tidak patah semangat dan terus berjuang melawan sakitnya. Dia pun tetap aktif di media sosial meskipun tidak pernah secara terbuka bercerita tentang penyakitnya. Menurut kesaksian sahabat-sahabatnya, Joan justru yg tidak lupa menanyakan kabar serta memberi penguatan saat sahabat lain sedang sakit.
Dari pantauan di media sosial, timeline dipenuhi dengan ucapan belasungkawa atas kepergiannya. Saat ini, setelah menjalani Kemoterapi yang ketiga kali, fisik Joan melemah dan akhirnya, Tuhan memuliakan Joan dengan mengangkat sakitnya.
Saat ini jenazahnya disemayamkan di Bali dan akan dimakamkan Senin, 2 Maret 2020 Pukul 15.00 WITA. Selamat Jalan, Joan.
Tinggalkan Balasan