MANADO — Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus korona (Covid-19) di Sulawesi Utara (Sulut) bertambah dua orang. Dengan demikian, hingga kini total ada 13 PDP di Sulut.

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel menyatakan, tujuh dari 13 PDP tersebut berjenis kelamin laki-laki dan enam perempuan.

“PDP kini mendapatkan perawatan intensif di RSUP Prof Kandou Manado dan RSUD Pobundayan Kotamobagu,” beber Dandel dalam konferensi pers, Senin (23/3/2020).

Lanjut dia, 2 PDP yang baru ini, tidak memiliki kaitan dengan 11 orang yang sebelumnya sudah dirawat. “Kondisi keduanya stabil dan sakit sedang,” sebutnya.

Terpisah, Kepala bagian Umum RSUD Kotamobagu, Yusrin Mantali mengatakan, saat ini PDP virus korona di Kotamobagu berjumlah tiga orang. Dua warga diisolasi di RSUD Kotamobagu dan yang satunya di RSUP Kandou Manado.

“Untuk PDP yang dirawat di RSUD Kotamobagu baru pulang dari Jakarta dan Solo serta menunjukan beberapa gejala yang mengharuskan mereka diisolasi. Untuk saat ini, keduanya masih dalam penanganan. Yang pasti dilakukan sesuai prosedur penanganan penyakit menular khusuanya Covid-19,” tukas Mantali.

Sementara itu, Pemerintah Kota Tomohon memberi penjelasan terkait ada satu warga Tomohon yang disebut kini sedang diisolasi di Prof Kandou. “Agar supaya masyarakat bisa tahu dan tetap tenang, orang yang berstatus PDP tersebut orang tuanya di Tomohon tetapi yang bersangkutan dari luar negeri,” jelas Juru Bicara Tim Gerak Cepat (TGC) Covid-19 Tomohon, Harold Lolowang.

Sekretaris Kota Tomohon ini menegaskan yang bersangkutan tidak tinggal di Tomohon. “Semula pakai alamat hotel di Seminyak Bali. Setiba di Manado masuk RS Siloam  dan kemudian dikirim ke RSUP  Prof Kandou. Sekarang diisolasi sebagai PDP, jadi bukan yang tinggal di Tomohon, itu perlu diketahui warga agar tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya. (fernando/yusuf/wailan)