MANADO— Merebaknya virus Korona (Covid-19) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membuat berbagai pihak terus berusaha untuk menangkal penyebaran virus tersebut, salah satunya dengan menggunakan cairan desinfektan yang kemudian disemprotkan ke tubuh.

Penyemprotan tersebut dapat ditemui diberbagai bandara, pelabuhan serta pintu masuk lainnya di wilayah kabupaten/kota yang ada di Sulut, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun penyemprotan atas inisiatif dari masyarakat sendiri.

Tetapi yang harus menjadi perhatian ialah komposisi dan jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan serta tidak menyemprotkan berlebihan seperti fogging. Hal itu disampaikan oleh Wiku Adisasmito selaku Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia.

“Karena dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan dapat mengganggu pernapasan,” ujar Adisasmito yang disiarkan langsung lewat akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia pada Senin (30/3/2020) siang.

Menurut Adisasmito, penggunaan desinfektan dengan ruang chamber atau penyemprotan langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kulit, mulut, hidung dan mata yang dapat mengakibatkan terjadinya iritasi.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan bahwa pihaknya, terutama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di setiap bandara dan pelabuhan menggunakan cairan desinfektan yang aman untuk disemprotkan ke tubuh manusia.

“Kalau di bandara (Sam Ratulangi) kita memakai alkohol 70% yang memang dipakai untuk tindakan medis” tukas Dandel saat dikonfirmasi oleh wartawan SINDOMANADO.COM.

Lanjut Dandel, untuk desinfektan yang dapat dibuat sendiri dan dipakai untuk menyemprot lantai, meja, gagang pintu dan benda-benda mati lainnya dapat menggunakan cairan karbol maupun cairan klorin yang dapat ditemui di produk pemutih pakaian.

“Tapi untuk yang disemprot langsung ke tubuh manusia itu petunjuk teknis dari Kementrian (Kesehatan) itu sudah jelas, hanya alkohol 70%, itu aja” papar Dandel.

Adapun, metode pencegahan lewat penyemporatan cairan desinfektan dapat diganti dengan selalu mencuci tangan, hindari menyentuh area wajah dan langsung segera mandi sehabis bekerja maupun membeli bahan kebutuhan sehari-hari. (Fernando Rumetor/tr-02)