MANADO- Perayaan ibadah atau perayaan liturgi Jumat Agung tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya umat katolik di Keuskupan Manado datang ke gereja untuk mengikuti misa, tetapi tahun ini umat mengikutinya dari rumah masing-masing.
Hal ini lantaran anjuran dari pemerintah lewat Direktoran Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementerian Agama, juga Surat Edaran (SE) dari Uskup Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu bernomor 111/U/SE/IV/2020 bahwa perayaan liturgi dilakukan tanpa kehadiran umat atau lewat live streaming yang telah disediakan.
Mengikuti anjuran tersebut, umat katolik pun melaksanakan live streaming dari rumah. Salah satunya Brigita Wowor yang mengatakan bahwa perayaan tahun ini dari tata laksana memang terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya dari mulai Minggu Palma, Kamis Putih dan tuguran serta Jumat Agung ini saya persiapan untuk melayani di Gereja. Tapi tahun ini tidak, ada yang beda begitu, secara pelaksanaan berbeda tapi dari iman dan penghayatan masih tetap sama, ya karena ini lagi wabah korona,” pungkasnya.
Lanjut dia, hal-hal yang berbeda dari sebelumnya seperti tidak adanya prosesi penghormatan salib dengan mencium salib pada saat Misa Jumat Agung di gereja.
“Diganti dengan penghormatan dan penyembahan ke salib yang ada di rumah masing-masing, juga untuk penerimaan komuni dan hosti yang diganti dengan komuni batin,” papar Brigita.
Hal yang sama diutarakan oleh temannya, Friska Makalew. Ia sendiri mengikuti misa live streaming yang dilaksanakan oleh Parokinya lewat Komisi Komsos Paroki Yesus Gembala Baik Paniki.
“Beda di kebiasaan, yang lalu-lalu kita mempersiapkan Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci), lalu masuk gereja, gedung gerejanya, tapi kali ini diimbau untuk live streaming dari rumah,” ujarnya.
Lanjut Friska, kendati berbeda dari tahun sebelumnya, tetapi tidak mengubah makna liturgi dan penghayatan dirinya terhadap pengorbanan Yesus Kristus yang akan bangkit pada Paskah nanti.
“Kita benar-benar merasakan kehadiran Tuhan walaupun tidak mengikuti ibadah di gereja, misa di gereja, tapi kita tetap semangat, tetap merasakan kehadiran Tuhan lewat Sakramen Yang Maha Kudus, khususnya Kamis Putih kemarin,” ungkap Friska.
Perayaan liturgi Jumat Agung tahun ini sendiri disiarkan secara langsung lewat akun media sosial Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) masing-masing paroki yang ada di Keuskupan Manado, Radio Montini, maupun lewat akun youtube dari Komisi Komsos Keuskupan Manado. (Fernando Rumetor/tr-02)


Tinggalkan Balasan