MANADO – Dua pasien dalam pengawasan (PDP) di Sulawesi Utara (Sulut) meninggal dunia. Dua PDP tersebut berasal dari Kota Bitung dan Tomohon.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel menjelaskan, satu PDP dari Bitung meninggal pada Sabtu (11/4) malam.

“Kemudian hari ini, satu PDP asal Tomohon meninggal dunia,” ungkap Dandel saat video konferensi dengan wartawan Minggu (12/4/2020).

Dia mengatakan yang perlu digaris bawahi kenapa akhir-akhir ini banyak PDP di Sulut yang meninggal, ialah karena adanya perubahan protokol screening yang terjadi di RSUP Prof Kandou Manado.

“Yang mana semua orang dengan sakit apapun, dengan atau tidak adanya riwayat perjalanan (dari daerah terjangkit) tetap discreening dengan foto thoraks (rontgen seluruh bagian dada). Apabila foto thoraksnya menggambarkan adanya peradangan paru atau pneumonia, maka yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai PDP,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata Dandel, akan makin banyak PDP yang terscreening di RSUP Prof Kandou, sehingga konsekuensinya adalah banyaknya kematian yang bisa saja bukan disebabkan oleh Covid-19, akan terlapor sebagai PDP.

“Hal ini perlu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kewaspadaan di kalangan medis supaya tidak kecolongan. Bahwa ada pasien yang ternyata dirujuk bukan dengan covid, tetapi pada perkembangannya ternyata berkembang menjadi pasien covid,” beber Dandel.

“Nanti itu akan dibuktikan bahwa yang meninggal ini benar mengidap penyakit covid-19 hanya dengan pemeriksaan Swab,” sambungnya. (Fernando Rumetor/tr-02)