MANADO- Pandemi virus korona (Covid-19) membuat banyak masyarakat terdampak, termasuk masyarakat yang ada di Desa Tanggari, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Diketahui, masyarakat Desa Tanggari sebelumnya mempertanyakan perhatian dan kepedulian dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada masyarakat Desa Tanggari, terlebih di daerah itu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tanggari I dan Tanggari II.
Melihat hal tersebut, Kepala Desa Tanggari, Sarah Kalempouw mengatakan, dirinya sudah menghubungi pihak PLN untuk menanyakan apakah ada bantuan berupa sembako dan masker kepada masyarakat di desanya.
“Jawaban dari PLN ialah sudah dikasih keringanan berupa keringanan pembayaran itu, jadi saya sudah tidak bertanya lebih lagi, seperti itu,” ungkap Kalempouw pada wartawan SINDOMANADO.COM, Rabu (15/4/2020).
Menanggapi permintaan masyarakat tersebut, menurut Manager PT. PLN Persero Unit Pelayanan Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu, dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, pihak PLN berkoordinasi dengan Satgas BUMN yang telah dibuat.
“Satgas BUMN tersebut ada di provinsi dan kabupaten/kota serta terdiri dari banyak BUMN, dan masing-masing BUMN sudah diberi tugas untuk memberikan bantuan di kabupaten/kota mana saja. Kebetulan kami PLN diberikan tugas di Kota Tomohon dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,” jelas Andreas.
Lanjut Andreas, bukannya PLN UPDK Minahasa tidak ingin memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Tanggari, akan tetapi untuk daerah Tanggari dan sekitarnya sudah ada BUMN lain yang ditunjuk dari Satgas BUMN untuk menyalurkan bantuan. Hal ini dimaksudkan agar pemberian bantuan dapat lebih terkoordinasi dan terarah.
“Kami tetap perduli terhadap warga Tanggari, beberapa Corporate Social Responsibility (CSR) akan dilaksanakan di Tanggari, seperti pemasangan penerangan lampu jalan dan rencana bantuan motor sampah yang akan direalisasikan di semester II/2020 ini,” tegasnya. (Fernando Rumetor/tr-02)
Tinggalkan Balasan