MANADO— Pandemi Covid-19 atau lebih dikenal virus korona, telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor ekonomi, baik global, nasional maupun di Sulawesi Utara (Sulut). Tak heran bila kecemasan terhadap lahirnya krisis yang berujung pemecatan masif pun muncul di berbagai sektor usaha.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sampai saat ini sudah ada 5,2 juta pekerja yang dirumahkan atau menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat semakin panjangnya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Meski begitu, warga Sulut jangan menyerah! Di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak pula bisnis potensial akibat perubahan perilaku konsumen.

Ekonom Sulut, Linda Lambey mengatakan, masyarakat bisa memanfaatkan penjualan secara daring (Online). Bagi yang memiliki kendaraan sendiri, bisa memanfaatkan bisnis online delivery. “Saya sekarang sedang berada di Australia. Saya lihat di sini jasa delivery meningkat, termasuk uber/grab delivery. Karena orang tidak keluar rumah. Mereka pesan barang-barang yang mereka butuhkan ke sopir uber/grab online. Misalnya barang belanjaan seperti sayur, buah dan bahan makanan lainnya,” ujarnya saat dihubungi SINDOMANADO.COM via WhatsApp, Sabtu (18/4/2020).

Lanjut akademisi Unsrat ini, bagi yang memiliki tanah lowong bisa melakukan cocok tanam yang sederhana. “Misalnya saja menanam cabai, tomat, sereh dan sayuran yang sederhana untuk menghemat pengeluaran sendiri dan kelebihannya bisa dijual,” ucapnya.

Lambey yang kini tengah menyelesaikan buku dengan salah satu profesor di RTIM University di Australia ini juga mengatakan, pandemi Covid-19 memberi pelajaran bahwa pentingnya menabung. “Sejak kecil saya diajari oleh ibu saya untuk bisa menabung, biar hanya sedikit demi sedikit. Hal ini yang bisa menjadi pelajaran penting bagi kita,” ungkapnya.

Diketahui, bisnis yang kini mengalami peningkatan antara lain e-commerce, farmasi, logistik, food delivery, remote working, streaming services, media dan telekomunikasi, online learning, cloud services, cleaning services dan home fitness. (Claudia Rahim)