MANADO— Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, bahkan Sulawesi Utara (Sulut), telah membuat banyak nyawa hilang. Pandemi ini juga telah berdampak besar pada banyak sektor.

Karena itu, seluruh masyarakat diajak untuk bersatu melawan virus korona dengan terus mengikuti anjuran pemerintah dan juga bersatu di dalam doa agar pandemi ini cepat berlalu. Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menyerukan agar jemaat berdoa dan puasa. Gerakan ini akan dilaksanakan pada Jumat (8/5/2020).

Sekretaris BPMS GMIM, Pdt. Evert Tangel mengungkapkan bahwa gerakan ini merupakan wujud nyata gereja dalam mengajak jemaat untuk melakukan doa puasa yang juga sudah ditetapkan dalam sidang majelis sinode tahunan (SMST) yang dilaksanakan di Bitung, beberapa waktu lalu.

“Lewat surat pemberitahuan 17 April 2020, dimana ada ajakan untuk terus berdoa, oleh karena itu dalam rapat BPMS baru-baru ini memutuskan untuk melaksanakan gerakan doa puasa ini,” ungkapnya saat dihubungi via telepon pada Rabu (6/5/2020). Tangel berharap agar seluruh jemaat GMIM melaksanakan gerakan doa puasa ini dalam suatu kesadaran diri bahwa sebagai manusia merupakan makhluk yang lemah dan punya kekurangan.

“Covid-19 ini merupakan suatu pergumulan khusus dan di luar jangkauan berpikir dari kita sebagai manusia. Karena itu, dalam doa puasa ini, lewat doa seluruh jemaat GMIM, diharapkan semuanya akan senantiasa mendapat pengasihan dari Tuhan untuk boleh menaklukan Covid-19 ini,” harap Tangel.

Untuk waktu pelaksanaan doa sendiri, menurut Tangel, sudah ada jadwal yang tercantum dalam surat BPMS GMIM nomor: K.0608/DEP.II.2/05-2020. “Kalau untuk puasa, disesuaikan dengan kemampuan dari masing-masing jemaat untuk melaksanakannya,” paparnya. Selain itu, dalam surat tersebur juga tertulis bahwa diharapkan seluruh gereja membunyikan lonceng secara serentak pada jam 06.00 WITA dan 24.00 WITA.

“Sebagai tanda bahwa kita mulai doa puasa itu, dan jam 24.00 WITA tengah malam juga dibunyikan (Lonceng) sebagai tanda doa puasa 8 Mei itu ditutup,” tukas Tangel.

Lanjut Tangel, dalam melaksanakan doa puasa, para jemaat diminta untuk berdoa dari rumah, dimana keluarga masing-masing yang mengatur gerakan doa puasa tersebut di rumah masing-masing. (Fernando Rumetor)