MANADO– Kabar duka bagi Sulawesi Utara (Sulut). Musisi legendaris kebanggan warga Bumi Nyiur Melambai yang telah berkiprah hingga ke nasional, Connie Maria Mamahit, tutup usia, Rabu (27/5/2020).
Pelantun “Balada Pelaut” itu meninggal dunia di RSUP Prof Kandou Manado. Kabar duka tersebut dibenarkan Anggota DPRD Provinsi Sulut, Wenny Lumentut.
Lewat status di akun Facebook miliknya, Wenny yang dikenal cukup dekat dengan Connie mengucapkan rasa kehilangannya.
“Selamat jalan Con. Beristirahatlah dalam damai Tuhan. Tuhan Yesus bersamamu,” tulis Wenny.
Diketahui, almarhumah Connie Mamahit menghembuskan napas terakhir di RSUP Prof Kandou Manado. Pelantun Balada Pelaut itu mengidap kanker payudara. “Sudah sekira sepekan, Connie Maria Mamahit dirawat di RSUP Prof Kandou.
“Seminggu lebih telah dirawat di RSUP Prof Kandou Malalayang, Connie mengidap kanker payudara sudah lama, akhir-akhir ini beliau giat dalam pelayanan kerohanian, aktif di KKR dan melagukan lagu-lagu rohani Kristiani,” kata Pdt Renata Ticonuwu.
Di mata Pdt Renata, Connie sosok sahabat yang baik. Kebaikannya terungkap untuk suka membantu dan menolong, baik sahabat, keluarga bahkan orang yang baru dikenalnya.
“Almarhumah termasuk salah seorang yang mengangkat nama Nyiur melambai. Khususnya orang Manado, dapat dilihat dengan lagunya Balada Pelaut yang sangat familiar di telinga setiap orang, dalam setiap acara lagu ini pasti dinyanyikan. Entah orang Jawa, Batak, Makassar, Papua. Banyak yg suka nyanyikan lagu ini,” tutur Pdt Renata.
Yang paling berkesan, lanjutnya, belakangan ini almarhumah aktif bersaksi di KKR. “Bahkan memilih wilayah di daerah pesisir dan terpencil dengan tidak memilih warna gereja. Connie Mamahit adalah bagian dalam Kerukunan Warga Pakaaaan Remboken (KWPR) Sulut. Selamat jalan Connie,” tutupnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas karya-karya almarhumah Connie Mamahit Gubernur Sulut Olly Dondokambey berkoordinasi dengan bidang Sosial DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) turut membantu meringankan duka keluarga dimulai dari pembebasan administrasi perawatan almarhumah di Rumah Sakit Kandou sampai dengan penyediaan perlengkapan yang dibutuhkan, termasuk pengadaan peti mati.
“Almarhumah Connie Mamahit juga dalam kepengurusan waktu yang lalu saat berdomisili di Jakarta sempat menjadi Pengurus Pusat KKK Bidang Budaya, dan banyak terlibat dalam kegiatan KKK,” kata Waketum KKK Winston Tommy Watuliu.
Sesuai rencana,penyanyi yang hits dengan tambang Balada Pelaut, Nyanda Mo Balaeng, Good Bye Nyong, So Ancor Ancor, Sapu Sapu Dada, hingga Mana Tu Janji akan dikebumikan di kampung halamanya di Kecamatan Remboken Minahasa, Jumat (29/5/2020). Selamat jalan Almh Connie Maria Mamahit, karyamu akan selalu dikenang sepanjang masa. (Deidy Wuisan)
Tinggalkan Balasan