MANADO – Para pelaku pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) harus bersiap menyambut tatanan normal baru atau new normal.
Terkait hal itu, Wakil Gubernur Steven Kandouw telah melakukan pembahasan lewat video conference (vidcon) bersama para pelaku pariwisata di Bumi Nyiur Melambai.
“Para pelaku pariwisata di Sulut harus bersiap menyambut new normal,” kata Kandouw, Minggu (31/5/2020).
Dia mengatakan, Covid-19 memang tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dikendalikan.
“Soal new normal kita sudah bahas bersama pemerintah pusat. Pak Mendagri Tito Karnavian mendorong daerah agar menyiapkan kebijakan dan inovasi dalam menghadapi tatanan normal baru tersebut,” ungkapnya.
Terkait implementasinya di dunia pariwisata Sulut, Kandouw mengingatkan semua pelaku pariwisata tentang pentingnya kesiapan untuk hidup di tengah keterbatasan.
“Untuk itu pemerintah berupaya relaksasi keuangan kedepan format kepariwisatan kita harus dirubah sesuaikan dengan keadaan dijalan. Mau tidak mau secara online semua transaksi kepariwisataan kita harus dijalankan. Kalau yang baru 10 sampai 15 persen, kedepan 90 persen harus online virtual,” tuturnya.
Lanjut Kandouw, protokol Covid-19 harus dijalankan dengan tetap menggunakan masker dan hand sanitizer, jaga jarak dan menyiapkan tempat cuci tangan.
“Semua tempat pariwisata, hotel, restoran, rumah makan, pusat perbelanjaan semuanya harus menerapkan protokol Covid-19. Kita jangan mundur harus persiapkan diri kedepan, harus optimis akan pariwisata yang akan memberikan efek positif bagi kita semua,” ujarnya.
“Kesetiakawanan, kekompakan harus dijaga terutama di antara pelaku-pelaku pariwisata, dan selalu ciptakan inovasi- inovasi yang baru, networking yang baru, berikan servis yang bagus agar semua orang dapat berlibur di Sulut,” tandasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan