62% Kasus Covid-19 di Sulut Adalah Hasil Pelacakan Tim Surveilans di Lapangan

oleh
Proses pengambilan rapid test. (FOTO: Wailan Montong)

MANADO- Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara kembali melaporkan data yang cukup menarik pada Rabu (3/6/2020). Dikatakan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel, dari total 354 kasus Covid-19 pada Selasa lalu, hanya 38% yang berasal pasien dalam pengawasan (PDP).

“Pola deteksi dari Covid-19 ini memang mulai bergeser. Kalau dulu itu banyak sekali kasus positif didapat dari hasil surveilans di rumah sakit, artinya pasien dalam pengawasan yang diperiksa swab, tetapi beberapa waktu terakhir banyak pasien yang ditemukan lewat kegiatan penemuan kasus secara aktif di masyarakat,” ujarnya saat konferensi video bersama wartawan.

Kata Dandel, 62% kasus yang ada di Sulut saat ini merupakan hasil screening dan pelacakan aktif yang dilakukan oleh tim surveilans di lapangan, baik lewat pemeriksaan kontak erat dari pasien positif, maupun lewat pelacakan dengan rapid test, serta pemeriksaan pada tenaga kesehatan yang ada. “Untuk kontak erat resiko tinggi (KERT) itu 40%, untuk orang dalam pemantauan (ODP) 5%, dan 17% datang dari hasil screening pemeriksaan rapid test, jadi rapid test yang reaktif kemudian dilakukan pemeriksaan swab,” beber Dandel.

Karena itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkesda Sulut mengatakan bahwa 62% kasus tersebut bisa didapatkan berkat kerja keras dari petugas surveilans yang turun langsung ke lapangan. “Baik petugas surveilans kabupaten/kota, maupun juga petugas pelacak dari rumah-rumah sakit, dan juga tim surveilans laboratory yabg ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sulut,” tambahnya.

Dandel berharap agar ke depannya, proporsi penemuan pasien positif Covid-19 bisa didapatkan lewat hasil screening dan pemeriksaan aktif dari tim surveilans tersebut. “Kami targetkan 80% asal kasus itu datang dari pemeriksaan aktif di lapangan, sehingga kemudian kita berharap akan mampu menekan angka kematian kasus Covid-19 di Sulut,”

“Karena dengan menemukan sedini mungkin kasus positif, maka kita akan mampu melakukan pencegahan tersier, meminimalisir angka kematian, karena sudah terdeteksi diawal, sehingga kompilkasi akbiat covid ini bisa dicehah sedini mungkin,” jelas Dandel. (Fernando Rumetor)