MANADO— Menentukan seseorang terjangkit Covid-19, maka harus dilakukan uji sampel Swab, yakni mengambil sampel dahak atau cairan dari seseorang, baik di tenggorokan maupun hidung. Di Sulut, dengan terus meningkatnya pasien positif, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulut juga terus menggenjot pemeriksaan swab.

Kemudian setelah didadapatkan sampel tersebut, barulah diperiksa di laboratorium dengan berbagai teknik seperti reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes molekuler cepat (TCM).

Sulawesi Utara (Sulut) sendiri menggunakan dua teknik tersebut, lewat lab yang ada di BTKL-PP Manado, maupun lab milik RSUP Prof Kandou. Selain itu juga, kini pemeriksaan swab telah dibantu juga oleh lab milik Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel. Dirinya mengatakan bahwa saat ini lab milik BPOM tersebut bisa mengirimkan sekira 80 hingga 100 hasil sampel setiap harinya.

“Jadi ini juga membantu kapasitas pemeriksaan yang ada di BTKL-PP Manado,” bebernya. Selain itu, kata Dandel, untuk mengoptimalkan pemeriksaan sampel swab yang ada di Sulut, pihaknya juga berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan yang ada di BTKL-PP Manado.

“Yang biasanya sehari maksimal sekira 180-200 hasil swab, kita mau tingkatkan menjadi 360an, caranya dengan kerja 1×24 jam, tidak lagi ada libur di BTKL-PP,” terang Dandel.

Untuk membuat kerja pemeriksaan sampel menjadi 1×24 jam, maka kata Dandel, yang bisa diupayakan adalah lewat penambahan tenaga realawan untuk memeriksa sampel.

“Jadi kita akan tambah kurang lebih ada lima relawan yang akan kita tambah disana, sehingga kemudian nanti hasil lab ini akan bisa lebih cepat keluar, juga bisa running 1×24 jam,” pungkas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkesda Sulut.

Dirinya berharap dengan adanya pemeriksaan 80-100 sampel swab di BBPOM, maupun pemeriksaan hingga 360-an sampel di BTKL-PP Manado, maka setiap harinya pihaknya setidaknya dapat menerima 450 hasil sampel swab.

“Ini harapan kita. Kita berharap banyak ini akan terjadi dengan cepat, sesegera mungkin, supaya deadlock hasil-hasil yang harus ditunggu itu menjadi lebih pendek waktu tunggunya,” tutupnya. (Fernando Rumetor)