TONDANO – Sebanyak tiga calon rektor (Carek) Universitas Negeri Manado (Unima) siap bertarung usai ditetapkan dalam sidang tertutup senat yang berlangsung di kantor pusat, Kamis (2/7/2020).

Tiga nama yang akan bertarung pada pemilihan rektor (Pilrek) periode jabatan 2020-2024 diantaranya, Deitje Katuuk sebanyak 18 suara, Revolson Mege meraih suara terbanyak 25 dan Rudi Repi sebanyak enam suara.

Sedangkan tujuh bakal calon rektor yang dinyatakan gugur diantaranya, Recky Sendouw,  Arie Kawulur, Anetha Tilaar, Raymond Rumampuk, Justien Wuisang, Treesje Londa dan Jeffry Lengkong.

Disampaikan Ketua Panitia Pilrek Unima periode 2020-2024 Ruddy Pakasi, sidang tertutup tersebut dihadiri 60 anggota senat. Dan tiga bakal calon rektor dengan urutan suara terbanyak akan dikirim ke Kemendikbud.

“Besok (hari ini) kami panitia dan beberapa anggota akan melaporkan hasil penyaringan tersebut langsung ke Kemendikbud di Jakarta dengan membawa dokumen berupa berita acara hasil penyaringan, daftar riwayat hidup, dan visi misi dan program kerja, dari tiga carek,” ungkapnya kepada sejumlah awak media.

Diketahui, total anggota senat yang memilih sebanyak 60 orang atau 65% dari seluruh voters. Sedangkan 35% lainnya adalah merupakan pilihan menteri pendidikan dan kebudayaan.

Seperti diketahui, jumlah total suara pada Pilrek Unima adalah 92 suara. Rinciannya 60 suara (65%) senat ditambah dengan suara menteri pendidikan dan kebudayaan 35%. Jika dikonversi ke suara, maka hak suara menteri yakni 32,2 yang dibulatkan 32 suara. Itu berarti setiap anggota senat memiliki satu suara, sedangkan menteri memiliki 32 suara.

Seorang calon rektor dikatakan sebagai pemenang jika berhasil memperoleh lebih dari 50% dari total pemilih atau 47 suara. Dengan kata lain, salah satu dari tiga calon rektor yang telah ditetapkan dalam tahap penyaringan rektor memperoleh suara sebanyak 15 anggota senat dan bisa mendapatkan 32 suara menteri, maka menjadi calon terpilih.

Pertarungan pun makin sengit, karena menurut informasi ketiga carek punya kualitas mumpuni di bidang pendidikan maupun kepemimpinan.

“Ketiga calon rektor punya track record yang baik, apalagi kepemimpinan. Jadi bagi kami, mereka sangat mampu memanajemen rektorat. Tinggal bagaimana seorang pemimpin dapat meneruskan tongkat estafet untuk Unima lebih baik,” kata salah seorang mahasiswa FBS Unima, Maher Kambey.

Kata Kambey, calon pemimpin harus mampu melaksanakan tuntutan perguruan tinggi. Termasuk meningkatkan mutu pendidik maupun kualitas pendidikan di kampus.

“Pemimpin yang mampu merealisasikan tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Saya percaya ketiga carek ini punya kualitas dan semuanya pasti sudah mempersiapkannya dengan baik,” pungkasnya. (Martsindy Rasuh)