MANADO – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kini memiliki Laboratorium (Lab) Biomolekuler terbesar di Indonesia Timur.
Lab tersebut berada di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado yang telah diresmikan langsung oleh Gubernur Olly Dondokambey bersama Rektor Unsrat, Ellen Kumaat, Jumat (11/9/2020).
Kesempatan itu, Rektor Ellen menceritakan bagaimana hingga Lab Biomolekuler boleh hadir dan beroperasi di Unsrat.
Menurutnya, latar belakang pendirian lab tersebut ialah kerja sama yang baik antara Unsrat dan Pemprov Sulut dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Dikatakan Ellen, Unsrat memiliki sumber daya manusia (SDM) dan lima alat polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Covid-19.
“Ditingkatkan kerja sama ini untuk membangun Laboratorium Biomolekuler berstandar biosafety laboratorium level dua plus (BSL 2+) WHO. Lab ini nantinya bukan hanya untuk pemeriksaan Covid-19, tapi juga bisa berkembang untuk pemeriksaan biomolekuler yang lain, misalnya penanda tumor, kanker, dan lain-lain,” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya kerjasama ini, kedepannya lab ini bisa menjadi biomolekuler center_ yang akan mendukung pemeriksaan biomolekuler diagnostik, serta riset-riset lainnya dibidang biomolekuler.
“Dan semoga laboratorium ini bisa menjadi tempat pengembangan capacity building sumber daya manusia di Sulut,” tutur Ellen.
Dengan diresmikan serta dibukanya lab berstandar WHO ini, Ellen juga berharap akan terjadi percepatan tracing atau penelusuran dari penyebaran Covid-19 di Bumi Nyiur Melambai.
“Demikian pula percepatan kinerja dalam mendiagnosa penyakit,” sebutnya.
Rektor Unsrat dua perioden ini menjelaskan, setiap satu alat PCR di Lab ini mampu memeriksa hingga 90 sampel setiap 6-7 jam. Sehingga, apabila dioperasikan secara full 24 jam, bisa dilakukan tiga sesi pemeriksaan.
“Tiga kali 90 dikalikan 5 (alat PCR), jadi itu sekira 1.300 sampel yang bisa diperiksa dalam 24 jam,” tukasnya.
Selain itu, Ellen memaparkan bahwa sebelum didirikannya Lab Biomolekuler ini, pihak Unsrat telah memiliki alat PCR ini. Harga satu alat pun dikatakannya, berkisar miliaran rupiah. Pemprov Sulut sendiri diketahui membantu dalam hal penyiapan ruangan, dan beberapa alat lainnya yang ada di Lab ini.
“Dari 5 alat PCR Unsrat yang jalan sekarang empat, yang satu sementara diperbaiki,” ungkapnya.
Adapun, setelah peresmian, para Civitas Akademika Unsrat yang terdiri dari Rektor, Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Kepala UPT, Kepala Biro, Dirut Pascasarjana, Dekan, hingga Wakil Dekan dan pihak lainnya yang berjumlah 50 orang, langsung melakukan tes swab di Lab Biomolekuler Unsrat ini.
Selain Civitas Akademika Unsrat, hadir juga dalam peresmian ini Sekprov Sulut Edwin Silangen, Kadinkesda Sulut Debie Kalalo, unsur Forkopimda, serta Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, beserta anggota DPRD Sulut, Richard Sualang dan Melky Pangemanan. (Fernando Rumetor)