MANADO – Calon Gubernur Sulut Petahana Olly Dondokambey mengakui pendidikan politik sangat penting untuk masyarakat. Itu menurutnya agar masyarakat bisa diberikan pencerahan dan dapat menilai figur-figur yang layak menjadi pemimpin daerah.

Bendahara Umum (Bendum) DPP PDI Perjuangan ini mengakui, peran wartawan juga sangat penting dalam mengedukasi masyarakat soal pendidikan politik. Ia mempersilahkan para insan pers untuk memberitakan track record semua pasangan calon (paslon) kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota.

“Apalagi banyak paslon kepala daerah yang merupakan incumbent, termasuk saya dan pak Steven Kandouw. Wartawan dapat menyampaikan kepada masyarakat terkait kinerja para incumbent selama memimpin pemerintahan, serta terkait kapabilitasnya,” ungkap Olly, saat bertatap muka dengan wartawan, Rabu (21/10/2020).

Menurutnya, dalam menilai kinerja incumbent sangat mudah. Jadi apa yang dijanjikan atau disampaikan dalam masa kampanye ini, tentunya dapat diukur benar atau tidak dengan me-review apa yang sudah dilakukan incumbent bersangkutan selama memimpin.

“Mudahkan kalau menilai incumbent. Tinggal lihat saja track recordnya selama memimpin daerahnya. Ini sangat penting, supaya tidak terjadi pembohongan kepada masyarakat,” tuturnya.

Olly mencontohkan, ada tim calon yang berkoar, kalau calon mereka menjadi gubernur, akan memberikan tunjangan guru sebesar Rp1 Juta. Tapi jika ditelusuri lewat apa yang sudah dilakukan selama memimpin, sangat berbeda.

“Seperti di Minsel sana, selama ini gaji THL dan guru berapa di sana? Coba ditanya. Cuma Rp500 ribu, jauh dari UMR. Ini kan pembohongan bagi masyarakat,” tandas Olly didampingi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Steven Kandouw.

Begitu juga soal janji akan memberikan setiap desa Rp200 juta jika terpilih, kata Olly, perlu diuji dengan mengkalkulasi anggaran dan jumlah desa di Sulut.

“Desa di Sulut berapa banyak, kalau dikalikan Rp200 juta berapa? Kira-kira Rp2,5 triliun. Kong untuk tangani Covid-19 dan program pemerintahan lainnya bagaimana? Apa yang disampaikan harus sesuai realita,” tuturnya.

Untuk itu, dia meminta agar wartawan memberikan edukasi politik ke masyarakat tentang informasi yang benar, supaya masyarakat tidak merasa dibohongi dengan situasi dan kondisi yang ada saat ini.

“Pendidikan politik itu bagi rakyat Sulut sangat penting,” akunya.

Pada bagian lain, Olly mengatakan, wartawan silakan melakukan kritik demi kinerja pemerintah yang lebih baik. Demikian juga untuk Pemprov Sulut.

“Ada hal-hal yang tidak baik yang kalian lihat dan sudah tidak bisa diperbaiki, silakan. Yang penting ada data, sehingga beritanya tidak tendensius,” bebernya.

Pertemuan yang digelar dengan penerapan protokol Covid-19 tersebut, turut dihadiri Ketua Tim Kampanye Olly-Steven, Marhany Pua, Ketua FKUB Sulut, Lucky Rumopa dan Ketua Tim Media Center Olly-Steven, Victor Rarung. (rivco tololiu)