MANADO — Rumah Sakit (RS) Advent Manado merayakan HUT ke-13, Kamis (3/12/2020).

Sejak diresmikan pada 3 Desember 2007 silam, RS yang berlokasi di Teling ini telah meneruskan pelayanan penyembuhan Yesus Kristus lewat tangan-tangan hebat para dokter dan perawat yang ada. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 pun digelar secara sederhana dengan undangan terbatas.

Mereka yang hadir, antara lain Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, Sekretaris Kota Micler Lakat, Plt Ketua Pengurus Yayasan RS Advent Manado Victor Mailangkay, serta pegawai dan staf. Direktur Utama RS Advent Manado, dr Reuben Supit berharap, ke depan RS yang dipimpinnya bisa menjadi pusat unggulan pelayanan kesehatan dan kebugaran Regional Indonesia Timur di tahun 2025.

“Juga meningkatkan pelayanan dasar dan produk-produk yang meningkatkan daya tahan tubuh dan status kesehatan yang legal dan profesional. Memenuhi kaidah-kaidah profesi kedokteran, dan juga mendapatkan dukungan izin dan pembinaan serta pengawasan dari pemerintah, khususnya dinas kesehatan. Selain kita mengoptimalkan pelayanan medis yang sudah ada,” beber Supit, kemarin.

Ia menambahkan, di usia yang baru ini, RS Advent Manado terus meningkatkan kerja sama kemitraan dan sinergi dengan pihak-pihak terkait seperti dinas kesehatan, BPJS Kesehatan, serta rumah-rumah sakit lainnya, demi membangun kesehatan yang ada di Sulawesi Utara, terlebih khusus di Kota Manado ini.

“Kemudian kita ingin bermitra dengan masyarakat agar menjadi sehat. Salah satunya dengan membina kelompok-kelompok binaan. Kita berharap boleh bersama-sama masyarakat membina berbagai kegiatan khususnya kader posyandu-posyandu, dan unsur masyarakat yang mau peduli dan meningkatkan kesehatan,” tandasnya.

Wali Kota GS Vicky Lumentut melalui Sekretaris Kota Micler Lakat mengapresiasi komitmen RS Advent Manado untuk terus menghadirkan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. “Kehadiran RS Advent Manado juga mensupport visi dan misi pak wali kota untuk menjadikan Manado sebagai destinasi wisata kesehatan unggulan di Indonesia Timur,” pungkas Micler. (fernando rumetor/get)