TONDANO – Intensitas curah hujan meningkat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa memberi peringatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor agar berhati-hati. Hal ini ditegaskan Kepala BPBD Minahasa Nofry Lontaan, belum lama ini.
“Kami sampaikan bagi masyarakat yang berada di lokasi yang terdampak banjir segera untuk mengungsi sementara dari area tersebut,” tegas Lontaan. “Kemudian, untuk masyarakat tinggal pada daerah pemukiman rawan longsor atau berada pada daerah berbukit atau berlereng untuk sementara menghindar dari lokasi tersebut,” sambungnya.
Dijelaskannya, memang beberapa wilayah sering terjadi banjir. Misalkan, di sekitar lingkar Danau Tondano, hulu serta hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
Dikatakan Lontaan, berdasarkan laporan telah terjadi banjir di beberapa titik seputaran wilayah Tondano dan tanah longsor di ruas jalan Sasaran-Sawangan, Desa Manembo Kecamatan Langowan Selatan.
Terkait banjir di Kelurahan Papakelan, kata Lontaan, merupakan kiriman air dari pegunungan/perkebunan Rombe dan Makalonsow. “Semoga saja hujan cepat berhenti dan debit air akan surut. Kami BPBD dan pemerintah daerah terus memonitor dan mungkin secepatnya ada bantuan bagi warga yang terdampak,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, banjir dan longsor terjadi karena intensitas curah hujan beberapa hari terakhir ini meningkat, pihaknya pun ketika menerima laporan langsung bergerak cepat mengadakan pengecekan di ruas jalan Sasaran-Sawangan, dan memang ada tiga titik longsor.
“Kami langsung melakukan pembersihan tanah di badan jalan dengan menurunkan satu unit alat berat dan beberapa anggota reaksi cepat penanganan bencana,” ujarnya. Dirinya mengimbau, bagi masyarakat pesisir pantai yang berpotesi gelombang pasang yaitu pantai timur di Kecamatan Kombi, Lembean Timur dan Kakas Barat, kemudian pesisir pantai barat yaitu Kecamatan Tombariri dan Mandolang agar tetap waspada.
Memang, tambah Lontaan, cuaca akhir bulan Desember ini sangat ekstrim. Hujan bisa disertai angin kencang sehingga berpotensi terjadi bencana alam.
“Sesuai data BMKG cuaca ekstrim ini akan terjadi mulai akhir Desember 2020 sampai awal Januari tahun depan. Oleh sebab itu, masyarakat tetap waspada. Jika terjadi longsor dan banjir segera mengungsi, segera laporkan dan akan langsung ditindaklanjuti,” tandasnya. (Martsindy Rasuh)
Tinggalkan Balasan