MANADO- Cuaca ekstrem yang melanda banyak daerah di Sulawesi Utara (Sulut) diprediksi akan terus berlangsung hingga minggu depan. Hal itu disampaikan Koordinator Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle.

“Cuaca ekstrem di Sulut pada seminggu ini dan kedepan menurut pantauan kami, selain La Nina ada beberapa fenomena cuaca yg akan memberikan dampak yang cukup signifikan di wilayah Sulut,” ujarnya kepada wartawan SINDOMANADO.COM, Sabtu (16/1/2021).

Ya, La Nina merupakan salah satu pemicu cuaca ekstrem di Sulut. Fenomena satu ini membuat curah hujan lebih tinggi dapat terjadi. Selain La Nina, penyebab lainnya adalah gelombang tropis yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan yang lebih signifikan.

“Kemudian kelembapan udara yang relatif tinggi dan suhu muka laut yang hangat sehingga mendukung suplai massa udara basah di Sulut. Adanya pertemuan pertemuan angin dan perlambatan angin yang memicu hujan lebat dan potensi petir di wilayah-wilayah terbentuknya,” jelas Ben.

“Topografi tiap-tiap daerah di Sulut juga mempengaruhi karakteristik cuaca di wilayah tersebut. Kami terus memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrim baik 1-3 jam dan peringatan dini satu mingguan untuk wilayah potensi terjadi hujan lebat kepada stakeholder yang didalamnya ada pemerintah daerah, BPBD, TNI, Polri, serta Basarnas,” tambah dia.

Dilihatnya, periode Januari sampai Februari 2021 ini diprakirakan hujan untuk wilayah Bumi Nyiur Melambai secara umum masih dikategorikan kategori menengah hingga tinggi (50mm-200mm/dasarian atau perminggu) hal ini diakibatkan oleh gangguan-gangguan atmosfer.

“Daerah-daerah yang tingkat potensi terjadi hujan lebat dan potensi terjadi bencana hidrometeorologi tinggi yaitu Minahasa, Tomohon, Minut, Manado, Bolsel, Bolmong dan sekitarnya, Mitra, Kepulauan Sangihe dan Sitaro, serta wilayah Kotamobagu. Tetapi untuk wilayah lainnya juga agar tetap waspada,” harapnya.

Ben pun mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang, agar terus waspada dan lebih berhati-hati lagi.

“Kami menghimbau bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor, bantaran sungai dan lereng bukit untuk lebih berhati-hati dan tanggap bencana Hidrometeorologi serta pantau terus informasi peringatan dini dari kami yg bisa didapat di Intagram Infocuaca_Sulut dan FB : BMKG Sulawesi Utara ,” kuncinya.

Selain itu, apabila masyarakat yang memang tinggal di daerah rawan bencana itu, agar mempertimbangkan untuk mengungsi ke tempat lebih aman apabila memungkinkan. Sebab dari pantauan SINDOMANADO.COM, hujan lebat terus terjadi di beberapa daerah, khususnya Kota Manado. (Fernando Rumetor)