MANADO – Adanya pandemi Covid-19 membuat banyak hal-hal baru yang terjadi. Salah satunya ketika kita akan berangkat menggunakan moda transportasi udara, harus menunjukkan hasil rapid test, antigen, ataupun swab PCR yang menunjukkan negatif Covid-19.
Pemeriksaan dokumen kesehatan itu merupakan suatu yang harus dilakukan sebelum penumpang pesawat melakukan check-in. Hal ini membuat waktu yang dibutuhkan penumpang semakin lama, sedari penumpang tiba di gedung bandara hingga berada di dalam pesawat yang akan ditumpangi menuju tujuan.
Namun, General Manager (GM) Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado melihat adanya masyarakat yang seakan ‘pandang enteng’ karena tiba di Bandara 15-30 menit sebelum waktu keberangkatan, padahal mereka harus mengantre pemeriksaan dokumen kesehatan.
“Untuk itu kiranya penumpang bisa datang paling tidak 1-2 jam sebelum waktu keberangkatan, agar tidak tergesa-gesa. Ini kalau waktu-waktu sebelum Covid-19, pasti yang datang mepet waktu itu sudah ditinggalkan pesawat,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada awal pekan ini.
Minggus pun setiap hari memantau langsung pergerakan penumpang di pagi hari. Dan dirinya menemukan banyak contoh-contoh kasus penumpang yang datang mepet waktu. Padahal bila penumpang datang 1-2 jam sebelum keberangkatan, mereka bisa memanfaatkan waktu luang di bandara dan menjadi tidak terburu-buru.
“Kita di bandara sudah siapkan wifi, kemudian ada tenant-tenant juga yang bisa dikunjungi sembari menunggu waktu keberangkatan. Karena kalau pesawat masih harus menunggu penumpang yang datang mepet-mepet waktu ini, maka waktu keberangkatan pesawat akan menjadi molor, dan imbasnya di tempat tujuan,” jelasnya.
Belum lagi, kata dia, ada penumpang yang datang ternyata belum melakukan rapid test ataupun antigen, sehingga penumpang tersebut masih harus mengantri lagi melakukan tes kesehatan itu. “Saya sarankan kalau yang mau berangkat pagi hari, rapid testnya sehari sebelum,” ungkap Minggus.
“Kalau yang mau berangkat sore hari, rapid test-nya bisa lah pada pagi harinya. Supaya tidak tergesa-gesa nanti ketika sampai di bandara sudah mepet waktu, masih harus antri rapid test lalu antri cek dokumen kesehatan lagi kan,” tukas pria kelahiran Manokwari tersebut. Hal ini perlu dilakukan juga agar meminimalisir adanya penumpukan penumpang.
Minggus melihat bahwa memang adanya penumpang yang datang mepet waktu keberangkatan tak terlepas dari karakter kebanyakan orang yang terlalu santai. “Belum lagi akan antri di pemeriksaan x-ray kalau ada kepadatan penumpang. Jadi memang harus datang lebih awal lagi,” kuncinya. (Fernando Rumetor)


Tinggalkan Balasan