MANADO – Tuberkulosis atau disebut dengan “TBC” masih merupakan masalah kesehatan utama yang ada di Indonesia saat ini.

Pasalnya, Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia. Negara ini menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam.

Oleh karena itu, masalah Tuberkulosis ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Daerah ini tercatat menempati urutan ke-5 dari 34 provinsi dengan jumlah kasus TB yang ditemukan dan diobati .

Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Provinsi Sulut, dr Debie Kalalo mengatakan, Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia (World TuberculosisDay) diperingati setiap tanggal 24 Maret.

Ia menjelaskan, sejarah ditetapkannya Hari Tuberkulosis Sedunia menandai hari pada tahun 1882, ketika Dr Robert Koch mengumumkan bahwa ia telah menemukan bakteri penyebab TB.

“Itu kemudian membuka jalan untuk mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit ini,” jelas Kalalo, Jumat (26/3/2021)

Kalalo mengatakan, Tema pada peringatan Hari Tuberkulosis tahun 2021 yakni “Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis”.

Tema ini, menurutnya, merujuk pada tema World TB Day di level Global “The Clock is Ticking”.

Lanjut Kalalo, makna dari tema ini adalah untuk menunjukkan bahwa setiap detik waktu yang kita miliki berharga dan perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Maksudnya untuk kembali memperkuat komitmen dan upaya kita bersama dalam Eliminasi TBC dan Pencegahan Stunting,” jelas Kalalo.

Pun untuk Sub Temanya yakni “Jadikan Penerus Bangsa Bebas TBC dan Stunting, dimulai dari Diri Sendiri dan Keluarga”.

“Dalam memaknai Hari Tuberkulosis tahun 2021, maka Dinkesda Sulut bersama Dinkes Kota Manado, Pengelola Program TB Puskesmas Manado dan Pengurus Pelkesi Wilayah Sulut, termasuk para kader TB telah melakukan edukasi di Kota Manado,” terangnya.

Ia mengungkapkan, selain melakukan edukasi lewat leaflet yang berisi pengetahuan tentang TBC dan Covid-19, pihaknya juga membagikan masker kepada masyarakat.

“Kegiatan di Manado berpusat di kawasan Zero Point dan Pasar Karombasan. Edukasi dilakukan supaya warga dapat mengetahui bagaiman cara mencegah dan menyembuhkan TBC,” tukasnya.

Ia menambahkan, kegiatan yang sama dilakukan di kabupaten/kota. Seperti Dinas Kesehatan Kota Bitung dan Dinas Kesehatan  Kota Tomohon bersama pengurus dan kader Perkesi melakukan edukasi di terminal dan pasar. (rivco tololiu)