Seperti diketahui, Daya tahan tubuh anak belum sempurna sehingga mudah terpapar virus dan penyakit. Para orang tua tetap perlu melakukan upaya-upaya agar buah hati terhindar dari virus COVID-19, dan diharapkan untuk terus memantau asupan nutrisi bagi buah hati agar tubuh mereka sehat dan memiliki daya tahan yang kuat.

Berbicara di dengan tema Peduli ?Gizi ?Anak Selama Pandemi?, ?Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Daeng M Faqih, memaparkan bahwa, Daya tahan tubuh anak ?berkaitan erat dengan pemberian nutrisi harian dan pola pengasuhan keluarga.

“Tentunya kesehatan keluarga ini juga tidak terlepas dari peran para dokter yang ada dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan terhadap keluarga, termasuk untuk anak-anak,” ujar dr. Daeng dalam konferensi pers ?Morinaga Chil*Go! secara virtual, Kamis (25/3). Penelitian telah membuktikan bahwa sistem kekebalan tubuh sangat berhubungan dengan saluran pencernaan.

Dr Daeng menjelaskan, Pola makan seimbang yang terdiri dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) dikombinasikan dengan pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti rajin cuci tangan, menghindari keramaian, memakai masker, tidur cukup, tetap beraktivitas fisik, serta stres rendah, paling efektif membantu tubuh melawan infeksi virus dan penyakit.

“Hal ini sama pentingnya untuk orang dewasa maupun anak-anak, apalagi dalam situasi saat ini. Oleh karenanya para orang tua dan anggota keluarga perlu memperhatikan dengan benar-benar pemenuhan nutrisi dan juga aktivitas anak sehari-hari,” terang dr. Daeng.

Head of Medical KALBE Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur menuturkan bahwa, Orang tua perlu benar-benar memperhatikan nutrisi harian anak di masa pandemi ini. Selain memberi makanan sehat dan seimbang, orang tua juga perlu memberikan nutrisi tambahan yang tepat karena dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

“Nutrisi tambahan yang diberikan bisa berupa susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Dan semua nutrisi ini diperlukan untuk mendukung saluran pencernaan yang lebih sehat, agar bakteri baik yang ada di dalamnya bisa membentuk daya tahan tubuh yang lebih optimal,” papar dr Muliaman.

Bukan hanya kandungan nutrisi yang ada dalam makanan dan minuman harian anak-anak yang perlu diperhatikan, konsumsi gula juga menjadi salah satu yang perlu menjadi ?perhatian.

“Dalam memberikan nutrisi harian serta nutrisi tambahan untuk anak, perlu diperhatikan juga kandungan gulanya sehingga tidak berlebihan. Adapun berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) tahun 2015, asupan harian gula tambahan untuk anak usia di bawah 12 tahun maksimal 200 kkal, yang setara dengan 50 gram gula atau 6 sendok makan/hari,” ungkap dr. Muliaman. (Koran Sindo)