JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengapresiasi seluruh sektor industri yang terus berkomitmen untuk mengurangi konsumsi air. Pasalnya, pada masa pandemi virus korona (Covid-19) penggunaan air bersih mengalami peningkatan.
Staf Khusus Menteri Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Firdaus Ali menjelaskan pada saat pandemi Covid-19 penggunaan air bersih meningkat tiga kali lipat. “Bisa jadi karena masyarakat mencuci tangan beberapa kali sehari dan bersih menggunakan air, jadi mereka tidak disadari konsumsinya cukup tinggi,” katanya di Jakarta, Minggu (4/4/2021).
Dalam industri, air digunakan sebagai bahan untuk menunjang proses produksi, kebutuhan air untuk sektor industri semestinya lebih besar karena adanya peningkatan aktivitas produksi, maka kebutuhan air juga akan meningkat. Salah satu perusahaan yang melakukan efisiensi penggunaan air yakni PT Ajinomoto Indonesia.
Perusahaan berkomitmen untuk mendukung masyarakat Indonesia dengan mengurangi penggunaan air hingga 35%. Komitmen ini juga sebagai bentuk partisipasi dalam program pemerintah dan program dari Ajinomoto Co., Inc, serta menjaga ketersediaan air dalam skala regional, untuk mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air terutama pada saat masa pandemi.
Deputy Factory Manager Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto, Hariyono mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menggunakan air sehemat dan seefisien mungkin dalam semua proses produksi. Sebelum ada Proyek Perbaikan Pengelolaan Air Limbah atau WMI, Ajinomoto Pabrik Mojokerto memanfaatkan sekitar 5,6 juta kiloliter (KL) per tahun. “Sekarang hingga akhir 2020 perkiraannya sekitar 3,6 juta KL per tahun. Artinya kita berhasil mengurangi air hingga 35%,” kata Hariyono di Jakarta.
Hal ini menurutnya cukup menggembirakan, karena meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 35%, kemampuan produksi MSG (Monosodium Glutamat) dan seasoning lain masih bisa meningkat. Salah satu cara untuk melakukan penghematan adalah dengan meningkatkan kualitas air (water treatment) dalam proses produksi.
“Kami sedang mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada,” jelasnya. Melalui recovery process mengoptimalkan kualitas air sehingga tidak membutuhkan banyak air terbuang. Selain mengurangi jumlah konsumsi air itu sendiri, perseroan juga melakukan upaya recycle air dalam proses produksi.
“Kami berkomitmen untuk memulai keberlanjutan global sebagai sebuah perusahaan. Perusahaan selalu mengikuti Ajinomoto Group Creating Shared Value’s (ASV), sebuah inisiatif untuk menyelesaikan masalah sosial dan menciptakan nilai ekonomi melalui aktivitas bisnis kami, dan akan melanjutkan inisiatif ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis perusahaan,” tegasnya. (Koran Sindo)
Tinggalkan Balasan