MANADO – Berkendara sepeda motor saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan akan terasa berbeda dengan berkendara di hari-hari biasa. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan emosi saat berkendara.
Hal ini bisa karena perubahan jam tidur, jam makan hingga perilaku pengguna jalan. Pengendara sepeda motor pun perlu ekstra kendali diri saat berkendara agar selamat dalam berkendara dan ibadah tetap lancar.
“Kemampuan konsentrasi dan mengendalikan emosi setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk selalu menjaga kondisi tubuh yang fit selama berpuasa dan selalu utamakan keselamatan dalam berkendara,” ujar Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky.
Berikut beberapa tips dari Honda dalam berkendara selama melaksanakan ibadah puasa agar tetap dalam kondisi prima dan juga safety :
Rencanakan Perjalanan
Rencanakan perjalanan untuk mendapatkan rute dan waktu yang tepat sehingga dapat terhindar dari kemacetan dan emosi tetap terkontrol. Misalnya, mengantisipasi kondisi lalu lintas saat pulang kerja di bulan puasa yang sangat padat, karena banyak orang yang mengejar waktu agar dapat berbuka puasa di rumah bersama keluarga.
Istirahat yang cukup
Sebagai antisipasi perubahan jam tidur, atur ulang waktu tidur untuk memastikan tidur tetap cukup. Banyak orang yang merasakan kantuk luar biasa saat di bulan puasa yang tentunya dapat membuat pengendara lebih cepat lelah dan konsentrasi berkurang. Lakukan istirahat setelah satu sampai dua jam berkendara. Apabila rasa kantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun, segeralah beristirahat.
Atur asupan makanan
Guna antisipasi perubahan jam makan, tambahkan asupan bernutrisi tinggi seperti mengkonsumsi sayur, buah, vitamin dan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi tubuh saat berkendara sehingga konsentrasi tetap terjaga.
Pemanasan sebelum berkendara
Selain meningkatkan respon saat berkendara, pemanasan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi kesiapan fisik untuk berkendara.
Fokus berkendara
Fokuskan energi untuk berkendara saat berkendara, sehingga konsentrasi dapat tetap terjaga dan berkendara aman.
Berpikir positif
Berpikir positif akan membantu dalam mengelola emosi sehingga konsentrasi berkendara tetap terjaga.
Prediksi Bahaya
Dengan melakukan prediksi bahaya, kita dapat mengantisipasi perubahan perilaku pengguna jalan. Misalnya, pengendara yang tergesa-gesa menjelang waktu berbuka puasa, pengendara yang menepi saat waktu berbuka puasa, pejalan kaki yang menawarkan jajanan berbuka puasa di tepi jalan dan lainnya.
Selain itu, lakukan persiapan dasar lainnya mulai dari perlengkapan berkendara seperti jaket dan helm serta kelengkapan surat berkendara. Lakukan juga pemeriksaan kendaraan sebelum berkendara. Dan dalam situasi pandemi yang belum berakhir ini, protokol kesehatan tetap harus diutamakan.
Dalam kondisi apapun setiap pengguna jalan diharapkan dapat meredam emosi dengan menumbuhkan empati dan menghargai pengguna jalan lain serta menerapkan #cari_aman dalam berkendara agar tidak menggangu pengguna jalan lain dan meningkatkan resiko kecelakaan.
”Dengan meningkatkan kendali diri, diharapkan konsentrasi dan emosi dapat terjaga sehingga berkendara menjadi aman dan nyaman, serta ibadah puasa berjalan lancar”, tutup Lucky. (Fernando Rumetor/*)
Tinggalkan Balasan