MANADO- Untuk pertama kali, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memberikan pelayanan pasport terhadap masyarakat berkebutuhan kusus berbasis ramah Hak Asasi Manusia (HAM), Selasa (20/4/2021).
Jeacky Gerung sebagai Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian mengungkapkan, mengikuti peraturan Menteri Hukum dan HAM, kantor imigrasi memberikan layanan berbasis Ramah HAM bagi mereka yang berkebutuhan kusus.
“Kantor imigrasi sesuai dengan peraturan menteri Hukum dan HAM terkait dengan layanan kelompok rentan itu seharusnya wajib dimiliki oleh kantor imigrasi. Di dalam melakukan pelayanan itu nanti ada kategori-kategori yang terkait dengan pelayanan ramah Ham diantaranya yang berkebutuhan Kusus, disabilitas tunanetra,” ungkap Jeacky.
“Kemudian juga terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah lima tahun itu di layanani di ruangan khusus,” tambahnya.
Jeacky menjelaskan ada dua pelayanan pembuatan pasport bagi umum dan khusus.
“Terkait dengan layanan ini, kita terbagi dua ada pelayanan terhadap umum dan kepada mereka yang termasuk dalam kebutuhan kusus, Makanya harus di sediakan ruangan tersendiri kemudian layanannya sendiri loketnya juga sendiri dan pelayanannya juga beda dengan yang umum,” jelas Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian.
Dia menegaskan, bukan karena membeda-bedakan pelayanan tetapi mereka butuh pelayanan khusus. Hal ini di buktikan bahwa mereka memiliki sarana dan prasarana.
“Bukan karna kita membedakan karna mereka ini sebenarnya harus dilayani secara kusus. Hal ini dibuktikan bahwa kami kantor imigrasi manado telah memiliki sarana dan prasaranya dan ini bisa kita dapati bahwa saat mereka turun itu terkait dengan tempat parkirnya,” tegas Jeacky.
Pendeta Sem Runtuwene, Kepala Panti asuhan Bartemeus terkejut atas pelayanan Kantor Imigrasi dan mengaspirasi. Karena selalu berinovasi dalam pelayanan terhadap disabilitas terlebih kusus panti kami.
“Yang pertama kami aspirasi Kantor Imigrasi Kelas I Manado karena dia selalu inovatif, apa yang mereka lakukan terhadap disabilitas tunanetra khususnya, kami justru terkejut bahwa sekarang sudah ada pelayanan seperti ini,” kata Pendeta Sem. (Christy Tamanampo)


Tinggalkan Balasan