MANADO – Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) telah merealisasikan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) di tahun 2021 ini.
Itu ditandai dengan penyerahan manfaat beasiswa pendidikan anak bagi peserta program JKK dan JKM. Beasiswa pendidikan anak diberikan pada ahli waris peserta yang mengalami risiko meninggal dunia, dan atau kecelakaan kerja yang berdampak cacat total tetap atau meninggal dunia.
Manfaat beasiswa ini diberikan untuk 2 orang anak dengan nilai maksimal Rp174 juta, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga jenjang pendidikan Strata 1 (S1). Kriteria anak yang dapat menerima beasiswa dinyatakan belum bekerja, belum menikah, dan di bawah usia 23 tahun.
Kegiatan penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah dan Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo, di Jakarta, Rabu, (21/4/2021) dan dilakukan serentak pada 33 provinsi lainnya secara daring, termasuk di Sulawesi Utara (Sulut).
Ida bersyukur atas penyerahan manfaat beasiswa pendidikan anak yang terlaksana bertepatan bulan Ramadan sekaligus Hari Kartini ini. Ia pun memberikan semangat kepada anak-anak penerima beasiswa dan berpesan bahwa pendidikan itu sarana mencapai masa depan yang cemerlang.
“Sudah menjadi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak meskipun dengan keterbatasan. Negara hadir untuk memastikan anak-anak yang kurang beruntung mendapatkan pendidikan. Jangan takut bermimpi, gantungkan cita-cita setinggi-tingginya karena ada BPJAMSOSTEK yang membantu mewujudkannya,” ungkapnya.
Di Sulut sendiri, penyerahan manfaat beasiswa ini diberikan kepada sekira empat anak ahli waris. Masing-masing menerima nominal yang berbeda yakni Rp67 juta, Rp36 juta, Rp69 juta dan Rp67 juta. Kegiatan itu dihadiri langsung Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJAMSOSTEK, Hadi Purnomo.
Kepada awak media, Hadi mengungkapkan bahwa penyerahan yang dilakukan bagi sekira 10.451 anak se-Indonesia dengan total nilai sebesar Rp115,64 Miliar ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk masyarakat pekerja, terutama yang mengalami resiko kecelakaan kerja seperti cacat hingga meninggal dunia.
“Beasiswa ini akan diberikan secara bertahap per tahun sampai dengan jenjang Perguruan Tinggi. Mudah-mudahan Sulut bisa menjadi provinsi yang dapat memberikan universal coverage dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,” bebernya.
Hadi melihat bahwa di Sulut termasuk provinsi yang paling memperhatikan para pekerja yang ada, karena banyak memberikan bantuan pembayaran iuran kepada para pekerja rentan yang tersebar se-Sulut.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara dalam sambutan yang dibacakan Asisten I, Edison Humiang menyampaikan bahwa manfaat beasiswa yang diserahkan oleh pemerintah sangat berarti bagi para penerima manfaat, terlebih dalam hal peningkatan kualitas hidup.
“Program ini sangat membantu bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Pemda Sulut sangat mengapresiasi atas sinergitas yang terjalin dari Menteri Ketenagakerjaan RI dan BPJAMSOSTEK,” papar Humiang.
Lanjutnya, program ini tentu saja akan lebih memacu pemerintah provinsi untuk berinovasi lagi dalam membantu masyarakat terutama anak-anak. “Diharapkan sumber daya manusia di Sulut akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi,” harapnya.
Adapun, Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Manado, Hendrayanto menuturkan bahwa selain empat anak di Sulut yang sudah dilakukan penyerahan manfaat beasiswa ini, masih ada lagi sekira 42 tenaga kerja yang telah disiapkan untuk bisa diberikan manfaat beasiswa-nya kepada para ahli waris.
“Untuk anaknya ada sekira 50-an lebih yang akan menerima manfaat beasiswa ini. Pada intinya, semua yang mengalami resiko itu akan kita bayarkan beasiswanya, secepatnya,” kata Hendrayanto. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan