TALAUD — Pengerjaan jalan aspal Lirung-Kolongan-Balang yang tampak asal jadi yang dikerjakan oleh PT. Canterra Baru, ternyata menelan biaya Rp14.925.704.000. Anggaran tersebut diambil dari APBD-P Tahun Anggaran 2020.
Pekerjaan jalan aspal ini sempat dikerjakan pada malam hari. Entah itu karena kejar waktu atau memang faktor kesengajaan untuk mengambil kesempatan agar tidak mudah diketahui oleh masyarakat. Sehingg kondisi aspalnya tampak tipis dan terangkat (rusak).
“Heran juga ini kinerja pelaksana atau kontraktor proyek jalan aspal tersebut. Pekerjaan aspal dilakukan rata-rata pada malam hari, sehingga hasilnya tampak terbengkalai dan aspalnya terangkat,” ungkap tokoh pemuda Talaud, Jun Amanga kepada SINDOMANADO.COM, Senin (10/5/2021).
Menurut Amanga, pengaspalan ini belum layak dan tidak sesuai bestek pekerjaan. Karena itu, dia meminta pelaksana proyek agar melakukan pengaspalan ulang, dan aspal yang sudah dikerjakan dapat diangkat kembali.
“Jadi, pengaspalan peningkatan jalan Lirung-Kolongan-Balang oleh PT Canterra Baru, dinilai tidak berkualitas. Diduga sering di Aspal pada malam hari saat turun hujan, hingga membuat ke esokkan harinya, jalan tersebut sudah mencuat (terangkat) dari dasarnya,” ujar Amanga.
Dengan tindakan yang merugikan uang rakyat ini, warga Pulau Salibabu Kabupaten Talaud Provinsi Sulut meminta pihak terkait, segera menghentikan Proyek pengaspalan yang dilaksanakan oleh PT Canterra Baru.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Mona Mohede, saat dikonfirmasi mengatakan, proyek pengaspalan yang dilaksanakan PT Canterra Baru sudah ditegur berkali-kali, bahkan sudah diberikan isyarat untuk menghentikan pengaspalan asal jadi.
“Kami sudah sering kali memberi teguran kepada pihak pelaksana proyek. Namun tidak di indahkan dan tetap melanjutkan pengaspalan,” sebut Mohede kepada awak media.
Namun demikian, kata Mohede, pihaknya akan segera menindaklanjuti pelaksanaan pekerjaan yang terkesan asal jadi yang dilakukan oleh PT Canterra Baru. Jasman
Tinggalkan Balasan