MANADO – Pemerintah Provinsi Sulwesi Utara (Sulut) memastikan ketersediaan stok bahan pokok (bapok) masih aman hingga beberapa bulan kedepan.
Penerapan PPKM Mikro untuk 10 kabupaten/kota di Bumi Nyiur Melambai dinilai tidak akan berpengaruh atau mengganggu ketersediaan bapok di pusat swalayan atau pasar tradisional.
Plt Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulut, Hanny Wajong mengatakan, ketersediaan bapok terus dimonitor dan dikoordinasikan bersama instansi serta stakeholder terkait.
“Sejauh ini masih aman. Meski sejumlah daerah sudah menerapkan PPKM Mikro, tapi stok bapok terpantau tetap ada dan tercukupi hingga beberapa bulan kedepan,” ungkap Hanny, Kamis (8/7/2021).

Begitu juga terkait harga jual, lanjut Wajong, tim terus memantau perkembangan harga di lapangan khususnya di pasar tradisonal.
“Selalu ada laporan tiap hari perkembangan harga dari tim di lapangan. Ini juga kita koordinasikan dengan instansi terkait semisal Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Pangan, Dinas Perkebunan dan stakeholder terkait lainnya,” tuturnya.
Menurut dia, pemicu kenaikan harga baik komoditas pertanian seperti cabai dan tomat karena produksinya berkurang.
Kata Hanny, dipungkiri ada sejumlah komoditas yang menjadi kebutuhan produksinya tergantung kondisi cuaca.
“Contoh komiditas A produksinya meningkat kalau musim hujan. Sebaliknya, komoditas B produksinya menurun kalau musim hujan. Itu juga nanti akan berdampak pada harga jualnya,” bebernya.
Selain itu, lanjutnya, ketersediaan tabung gas Elpiji 3kg terus juga dipantau dengan berkoordinasi bersama pihak pertamina.
“Sesuai informasi pertamina stok yang didistribusi tetap aman. Ini juga kita monitor bersama supaya dapat mengetahui faktor kita terjadi kelangkaan,” bebernya.
Di sisi lain, Hanny menjelaskan, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan Sulut yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada Mei 2021 kembali mengalami surplus, senilai US$ 119 juta.
“Bapak Gubernur Olly Dondokambey terus mendorong dan berupaya agar pertumbuhan ekonomi kita tetap stabil meski dalam situasi pandemi,” tandasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan