MANADO — Maraknya berita bohong alias hoaks terkait penanganan dan pelayanan pasien covid-19 di media sosial (medsos) membuat masyarakat tidak nyaman, bahkan ketakutan untuk berobat ke rumah sakit.

Direktur Utama (Dirut) RSUP Prof Kandou, dr. Jimmy Panelewen meminta masyarakat agar lebih jeli menerima berita tentang pelayanan pasien covid-19 di rumah sakit. Pasalnya, banyak berita hoaks bertebaran di masyarakat.

Ia membeber, berdasarkan hasil kajian RSUP Prof Kandou pada kondisi pandemi covid-19 yang sudah satu setengah tahun, ada beberapa catatan ditemukan. “Pertama, sebagian besar pasien yang datang di RSUP Prof Kandou adalah pasien-pasien yang sudah berada dalam kondisi berat dan kritis. Kedua, pasien yang meninggal dunia adalah mereka yang belum pernah divaksin,” ungkap Panelewen sembari menambahkan, penyumbang kasus paling besar angka kematian juga disebabkan adanya komorbid atau penyakit penyerta selain covid-19.

Dirut RSUP Prof Kandou ini mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melawan virus korona. “Kami juga melihat, parahnya penyakit atau kritisnya pasien di rumah sakit disebabkan karena terlambat datang ke rumah sakit. Hal tersebut karena adanya ketakutan masyarakat untuk datang ke rumah sakit sehingga mereka diam di rumah. Akibatnya, penyakit makin kronis dan akhirnya baru datang ke rumah sakit,” ujar Panelewen, Kamis (26/8/2021).

Lanjut dia, ketakutan masyarakat untuk datang ke rumah sakit makin marak, akibat pengaruh media sosial yang memberitakan hal-hal mengenai rumah sakit tidak menangani dengan benar pasien dan juga berita pasien sengaja dicovidkan. “Ini yang harus kita pahami bersama, bahwa berita seperti itu justru memberikan kontribusi ketakutan kepada masyarakat untuk datang berobat ke rumah sakit. Pihak rumah sakit akan selalu memberikan pelayanan semaksimal mungkin terhadap seluruh pasien. Ayo kita lawan covid-19 dan hindari berita hoaks,” pungkasnya. (kimgerry)