MANADO – Direktur Eksekutif LPEI James Rompas mengatakan berbagai produk asal Sulawesi Utara (Sulut) sangat diminati di mancanegara.

“Seperti hasil pertanian, perkebunan dan perikanan yang berdampak perkembangan ekspor di Sulut selalu naik hingga mencapai 1,19%,” ungkap Rompas dalam Talkshow Eksport Hybrid dan Pelatihan Eksport Coaching Program For New Exporter (CPNE) di Hotel Four Point Manado, Selasa (28/9/2021).

Ia menjelaskan talkshow dan pelatihan tersebut merupakan komitmen LPEI dalam memberikan dukungan kepada UMKM, agar para pelakunya bisa naik kelas melalui kegiatan ekspor berkelas.

“Dalam kegiatan ini turut dihadiri sebanyak 50 eksportir. Mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk terus mendorong ekspor produk asal Sulut ke luar negeri,” tukasnya.

Sementara itu, Asisten II Setdaprov Sulut Praseno Hadi mewakili Gubernur Sulut mengapresiasi kegiatan talkshow dan pelatihan dengan tema “Provinsi Sulawesi utara Sebagai Pintu Gerbang UKM Eksport di Wilayah Bagian Indonesia Timur untuk Masuk Pasar Dunia”.

“Program ini sangat selaras dengan misi Bapak Gubernur Olly Dondokambey yang ingin betul-betul menjadikan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang terutama di Asia Pasifik,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa UMKM Sulut sudah menunjukkan berbagai perkembangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan.

“Salah satunya lewat acara Bangga untuk Indonesia, yang di dalamnya mendidik UKM dan IKM agar bisa semakin bertumbuh,” bebernya.

Hal ini, kata Praseno, terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi Sulut yang saat ini mencapai 8,49%, sekalipun tertekan akibat pandemi Covid-19.

“Angka ini bisa dicapai karena besar peran dari UMKM dan UKM Sulut dalam bersama-sama memajukan perdagangan maupun lewat kegiatan ekspor dalam maupun luar negeri,” tandasnya. (rivco tololiu)