MANADO – Menjadi seorang hamba Tuhan ditengah tantangan dan pergumulan hidup dalam pelayanan gereja, khususnya di Sinode GMIM dalam melayani jemaat jelas tidak mudah. Dan semata-mata itu hanya kemurahan dan campur tangan Tuhan.

Ini terbukti kepada salah satu hamba yang dipakai Tuhan untuk melayani yakni Pendeta Magritha Dalos MTh.

Seperti diketahui bersama, bahwa sampai saat ini sepeninggalnya suami tercinta dr Berti Tangel, Pendeta Magritha menjadi tulang punggung atau single parents bagi lima anak perempuannya.

“Sebagai pelayan Tuhan, saya bisa merasakan bagaimana suka duka serta  pergumulan yang dirasakan. Apalagi Pendeta Magritha Dalos, sebagai seorang single parents atau tulang punggung keluarga. Dan itu hanya kemurahan Tuhan serta satu keajaiban,” ujar pendiri Panji Yosua Ventje Pinontoan, Selasa (25/1/2022).

Nah, dari perjalanan hidup Pdt Magritha Dalos ada satu keteladanan yang patut dicontoh untuk para orang tua. Ini terbukti di mana Pdt Magritha Dalos mampu mendidik ke-5 anak perempuannya, yang kita ketahui bersama bahwa ke-5 putri tercintanya yakni dr Pricillia T Tangel, dipercayakan menjadi Penatua Pemuda Sinode GMIM periode 2018-2022. Lois Merry Tangel SE, adalah Miss Tourism International 2017, Blessy Tangel, Mahasiswa UPH Jurusan HI yang menjadi Noni Sulut 2022, Devona Tangel S.Th yang mengikuti jejak Ibunya untuk menjadi pelayan Tuhan.

Dari keteladanan Pdt Magritha Dalos yang mampu mendidik, membina dan bahkan menghidupi ke-5 anaknya, sehingga bisa menjadi anak-anak yang bisa diteladani sama seperti ibu-nya, saat ini menjadi perhatian oleh beberapa pendeta senior GMIM untuk mempromosikan Pdt Magritha Dalos, layak masuk dalam kepengurusan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM.

Salah satunya Pendeta Senior Johan Manampiring menilai selain keteladanan, Pendeta Magritha Dalos juga dinilai mempunyai kematangan dan kedewasaan membangun pelayanan. Terbukti dalam setiap pelayanan, Pendeta Magritha Dalos selalu berhasil.

Berawal dari tenaga utusan gereja di Timor Timur , dan kembali ke Manado menjadi Ketua Jemaat Gereja Bukit Moria Winangun  dan pernah menjadi sekretaris umum Yayasan Medika GMIM.

Dan saat ini menjadi Ketua BPMJ Gereja Stevanus Taman Sari Paniki Bawah Wilayah Mapanget dan semuanya tergolong sukses. Maka dari itu, saya menilai Pendeta Magritha Dalos layak diperhitungkan untuk masuk dalam kepengurusan BPMS GMIM,” ungkap Pdt Johan Manampiring.

Ada hal menarik juga yang diutarakan oleh satu sahabat sewaktu dibangku SMP dari Pdt Magritha Dalos yakni Ibu Dora Lintang. Dora mengatakan bahwa sewaktu SMP Pdt Magritha Dalos, adalah siswi yang patut diteladani. Ternyata Pendeta Magritha Dalos adalah seorang anak Petani yang berbakti bagi kedua orang tuanya untuk ber kebun.

“Pendeta Magritha Dalos adalah teman yang sangat unik. Ia merupakan anak yang berbakti. Karena walaupun seorang perempuan, Pendeta Magritha Dalos turut membantu orang tunya berkebun dan “Iko bapacol” (ikut mencangkul). Itu dibuktikan, saat Pendeta Magritha Dalos sempat berkebun di lahan salah satu Jemaat, sewaktu ia menjadi Pendeta Pelayanan di Gereja GMIM SION Winangun,” ucap Ibu Dora sahabat sebangku semasa SMP.

Sahabat dekat dari Pendeta Magritha Dalos ini juga menambahkan bahwa bukan hanya itu Pendeta Magritha Dalos juga disegani oleh teman dan sahabat selain pintar, beliau sangat berintegritas dalam sikap dan tindakan.

Bahkan di SMA, Pendeta Magritha Dalos menjadi Guru pengganti bagi teman-teman sekelas, karena kemampuan kepemimpinan diakui para guru dan Sahabat bahkan kakak kakak kelas mengakui Kelebihan dan talentanya.

Begitu Juga dalam pelayanan sejak SMP sudah bisa memimpin Ibadah sehingga saat SMA sudah menjadi pemimpin pemuda gereja. (rivco tololiu)